kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS sebut sebanyak 3,87 juta penduduk telah ikut survei penduduk online


Kamis, 27 Februari 2020 / 18:18 WIB
BPS sebut sebanyak 3,87 juta penduduk telah ikut survei penduduk online
ILUSTRASI. BPS sebut sebanyak 3,87 juta penduduk telah ikut survei penduduk online


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sensus Penduduk secara online (SPO) tengah berlangsung. Hingga Rabu (26/2) malam, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 3,87 juta penduduk atau sekitar 1,23 juta keluarga telah mendaftarkan diri.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, Survei Penduduk secara online ini merupakan yang pertama kali dilakukan di Indonesia. Menurutnya, ini merupakan langkah yang diambil BPS mengingat gaya hidup masyarakat yang telah berubah dan kesibukan yang semakin meningkat.

Baca Juga: Ini gaji rata-rata pekerja RI berdasarkan jenjang pendidikan dari SD sampai S1

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Direktur Sistem Informasi Statistik BPS Muchammad Romzi. Menurutnya, jelas SPO ini memiliki perbedaan dengan proses sensus yang pernah berlaku sebelumnya.

Oleh karenanya, Romzi menekankan bahwa SPO ini memberi banyak manfaat, yaitu terkait efisiensi biaya, efisiensi waktu, serta data yang lebih cepat masuk.

"Efisien biaya karena tidak perlu ada biaya operasional petugas pencacah, efisiensi waktu karena cakupannya menjadi lebih luas dan mobilitas masyarakat yang tinggi bisa diselesaikan lewat SPO ini, serta data juga cepat masuk begitu responden mengisi sensus," jelas Romzi kepada Kontan.co.id, Kamis (27/2).

Baca Juga: Usulan orang kaya nikahi orang miskin, Demokrat: Bentuk keputusasaan genjot ekonomi

Selain itu, Romzi juga mengatakan bahwa SPO ini aman dari risiko data ganda. Ini juga didukung oleh Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang unik. 

Hanya saja, Romzi juga mengaku bahwa saat ini SPO masih mendapatkan kendala. Pertama, terkait membangun kepercayaan publik. Menurutnya ini masih menjadi tantangan karena masih ada masyarakat yang masih tidak percaya terhadap online form.

Kedua, adalah tentang menyusun pertanyaan. Ini disebabkan oleh masyarakat Indonesia yang beragam sehingga BPS memerlukan proses panjang untuk menyusun pertanyaan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda.

Baca Juga: Jalan lima hari, sensus penduduk 2020 secara online BPS baru mencatat 2,4 juta jiwa

"Jadi kami juga harus memikirkan sistem yang one size fits all dengan karakteristik masyarakat yang beragam tersebut," jelasnya.

SPO ini dilaksanakan pada tanggal 15 Februari - 31 Maret 2020. Proses sensus secara mandiri ini disebut hanya membutuhkan waktu pengisian sekitar 5 menit untuk tiap penduduk sehingga tidak begitu memakan banyak waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×