Sumber: TribunNews.com | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Partai Demokrat menilai pemerintah sudah putus dalam menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional, dengan mengusulkan orang kaya menikahi dengan orang miskin.
"Usulan itu bentuk keputusasaan Jokowi menaikkan pertumbuhan ekonomi yang meroket sesuai janjinya, termasuk menekan angka kemiskinan," ujar Ketua DPP Partai Demokrat Irwan saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (22/2).
Baca Juga: Jalan lima hari, sensus penduduk 2020 secara online BPS baru mencatat 2,4 juta jiwa
Ia pun menilai, pemerintah, khususnya Menko PMK telah mengecilkan makna menikah dan hal ini pun bukan cara yang efektif menekan angka kemiskinan di tanah air.
"Secara statistik tidak akan efektif dan signifikan menekan kemiskinan. Yang ada negara mengintervensi hak asasi manusia untuk saling mencintai tanpa memandang strata, suku, agama dan ras," tutur Irwan.
Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendy memberi saran kepada Menteri Agama Fachrul Razi agar membuat fatwa soal pernikahan yang memberikan dampak pada status sosial keluarga baru tersebut.
"Yang miskin wajib cari yang kaya, yang kaya cari yang miskin. Jadi kalau ada ajaran agama mencari jodoh," kata Menko Muhadjir di JIEXPO Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
Baca Juga: Siapkan data ini sebelum mengisi sensus penduduk online di BPS
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengaku pernyataannya yang menganjurkan orang kaya menikahi orang miskin hanya sekedar intermezzo atau selingan.
Ia menjelaskan usulannya tersebut ia sampaikan kepada Menteri Agama, Fachrul Razi, saat memberi sambutan di acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional di JlEkspo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (19/2). (Seno Tri Sulistiyono)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Usulan Orang Kaya Nikahi Orang Miskin, Demokrat: Bentuk Keputusasaan Genjot Ekonomi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News