Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Mei 2015 terjadi surplus neraca dagang sebesar US$ 955 juta. Alhasil, dari Januari-Mei 2015 neraca dagang mencatatkan surplus hingga US$ 3,75 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan potensi neraca dagang yang surplus ke depan berpotensi berkurang. Adanya Lebaran dan impor belanja modal infrastruktur pemerintah akan naik.
Surplus yang terjadi dalam lima bulan ini bisa menjadi tabungan ke depan apabila impor dalam laju yang meningkat. "Ke depan ketika program infrastruktur jalan mau tidak mau impor akan naik," ujarnya, Senin (15/6).
Di sisi lain, ekspor harus didorong agar surplus neraca dagang Indonesia bisa sehat. Maka dari itu, produk ekspor alternatif harus dicari. Ekspor produk pertanian yang masih tumbuh tipis 1,38% menjadi US$ 2,20 miliar selama lima bulan pertama perlu digali. Misalnya kopi. Produk kopi Indonesia ternyata mencatat pertumbuhan ekspor yang signifikan hingga 40,31%.
Sebagai informasi, ekspor Mei 2015 tercatat US$ 12,56 miliar dan impor Mei 2015 tercatat US$ 11,61 miliar. Alhasil terjadi surplus sebesar US$ 950 juta. Bila dibandingkan ekspor, impor Mei 2015 mengalami penurunan yang signifikan yaitu mencapai 21,4% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Impor Mei 2014 sebesar US$ 14,77 miliar. Sementara itu, dari sisi ekspor turun 15,24% dibanding Mei tahun lalu yang sebesar US$ 14,82 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News