kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BPS: Nilai tukar petani meningkat pada Desember 2019


Kamis, 02 Januari 2020 / 19:13 WIB
BPS: Nilai tukar petani meningkat pada Desember 2019
ILUSTRASI. BPS: Nilai tukar petani meningkat pada Desember 2019 dari 104,10 menjadi 104,46


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

Dan kenaikan lb disebabkan oleh naiknya indeks kelompok KRT yanhg sebesar 0,13% dan indeks kelompok BPPBM yang sebesar 0,15%. 

NTNP juga mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan lt tercatat sebesar 0,55% atau lebih tinggi dibandingkan kenaikan lb yang sebesar 0,13%. Kenaikan lt disebabkan oleh naiknya harga berbagai komditas di kegiatan penangkapan ikan, khususnya komoditas ikan kembung dan ikan tengiri yang rata-rata naik 0,61%.

Selain itu, ada juga peningkatan kegiatan budidaya ikan khususnya komoditas rumput laut dan ikan nilem dengan rata-rata naik 0,51%. Kenaikan lb disebabkan oleh naiknyua indeks kelompok KRT SEBESAR 0,12% dan indeks kelompok BPPBM yang sebesar 0,16%.

Sementara itu, ada dua NTP yang mengalami penurunan, yaitu NTP Subsektor Holtikultura (NTPH) yang turun sebesar 0,16% dan NTP Subsektor Peternakan (NTPT) yang turun tipis sebesar 0,04%.

Baca Juga: Banjir buat rupiah melemah

Penurunan NTPH disebabkan oleh kenaiakn lt yang sebesar 0,05% lebih kecil dari kenaikan lb yang sebesar 0,29%. Pergerakan lt disebabkan oleh naiknya harga beberapa komoditas di kelompok buah-buahan khususnya komoditas apel dan pisang dan kelompok tanaman obat khususnya komoditas kencur. Rata-rata keduanya adalah naik sebesar 0,23%.

Hanya saja, ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti kelompok sayur-sayuran, khususnya komoditas cabai mrah dan cabai rawit dengan rata-rata turun sebesar 0,20%.

Sedangkan kenaikan lb dalam subsektor tersebut disebabkan oleh naiknya indeks kelompok KRT yang sebesar 0,35% dan indeks kelompok BPPBM yang sebesar 0,13%.

Sementara subsektor NTPT mengalami penurunan karean lt hanya naik sebesar 0,21% atau lebih rendah dari kenaikan lb yang sebesar 0,26%. Kenaikan lt ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan indeks pada tiga kelompok di subsektor peternakan, yaitu kelompok ternak besar sebesar 0,07%, kelompok unggas dengan kenaikan 0,28%, dan kelompok hasil ternak sebesar 1,32%.

Baca Juga: Berbagai tarif naik tahun ini, Kemenkeu siapkan segambreng instrumen fiskal

Sementara kelompok ternak kecil menjadi satu=satunya keompok yang menahan laju kenaikan. Hal ini disebabkan oleh penurunan kelompok ini yang sebesar 0,07%

Hanya saja, ada salah satu komodiast yang menyebabkan kenaikan indeks pada subsektor ini, yaitu telur ayam ras dan sapi potong.

Kenaikan lb dalam subsektor ini disokong oleh indeks kelompok KRT yang naik sebesar 0,33% dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,16%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×