Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor mengalami peningkatan pada bulan Desember 2019. Nilai ekspor pada bulan tersebut sebesar US$ 14,47 miliar atau mengalami peningkatan 3,77% month on month (mom).
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, peningkatan ekspor pada bulan Desember 2019 disebabkan oleh tumbuhnya ekspor ekspor minyak dan gas (migas) sebesar 12,09% mom menjadi US$ 1,16 miliar dan ekspor non migas yang naik 3,10% mom menjadi US$ 13,31 miliar.
Baca Juga: Defisit neraca dagang menipis, rupiah masih melemah di level Rp 13.704 per dolar AS
"Pola ekspor pada bulan Desember ini cukup berbeda dari Desember dua tahun sebelumnya yang mengalami penurunan," ujar Suhariyanto pada Rabu (15/1) di Jakarta.
Bila dilihat dari sektoral, peningkatan tertinggi terjadi pada sektor pertanian dengan pertumbuhan 10,24% mom dengan nilai ekspor sebesar US$ 0,37 miliar.
Beberapa komoditas pertanian yang naik adalah ekspor buah-buahan tahunan, hasil hutan kayu, tanaman obat aromatik dan rempah-rempah, serta mutiara hasil budidaya.
Sektor ini juga mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 24,35% secara tahunan. Beberapa komoditas yang meningkat adalah buah-buahan tahunan, sarang burung, hasil kayu, serta ekspor biji kakao.
Baca Juga: Defisit neraca perdagangan Desember 2019 tercatat US$ 28,2 juta
Sementara industri pengolahan mengalami peningkatan 2,57% mom. PAdahal, industri tersebut memberikan kontribusi paling besar untuk kinerja ekspor Indonesia. Komoditas yang mengalami peningkatan adalah minyak kelapa wasit, pakaian jadi tekstil, minyak kelapa, serta kimia dasar organik.
"Sebagai catatan, peningkatannya bukan hanya disebabkan oleh peningkatan harga, tetapi juga peningkatan volume," jelas Suhariyanto.
Baca Juga: Neraca Dagang untuk Desember 2018 Diproyeksikan Defisit
Sektor pertambangan juga tercatat meningkat 4,71% mom meski secara tahunan mengalami penurunan 1,91% yoy. Peningkatan secara bulanan ditopang oleh ekspor biji tembaga serta biji logam lainnya.
Bila dilihat nilai ekspor secara tahunan, nilai ekspor mengalami peningkatan sebesar 1,28% yoy. Nilai ekspor tersebut ditopang oleh penurunan ekspor migas sebesar 31,93% yoy menjadi US$ 1,16 miliar di tengah ekspor non migas yang mengalami peningkatan 5,78% yoy menjadi US$ 13,31 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News