kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Kunjungan turis asing Maret hampir sama dengan 2007


Senin, 04 Mei 2020 / 16:39 WIB
BPS: Kunjungan turis asing Maret hampir sama dengan 2007
ILUSTRASI. Suasana kawasan wisata Pantai Pandawa yang lengang saat penutupan sementara di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Pengelola sejumlah destinasi pariwisata di wilayah Kabupaten Badung seperti Pantai Pandawa, kawasan Garuda Wisnu Kencana, Hutan Kera Sangeh ser


Reporter: Bidara Pink | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pandemi Covid-19 benar-benar telah melumpuhkan sektor pariwisata Indonesia. Hal tersebut, terlihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) alias turis asing yang turun drastis pada Maret 2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan turis asing Maret 2020 hanya 470.900 Jumlah itu, ambles 45,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan anjlok 64,11% year on year (yoy).

Baca Juga: Virus corona buat kunjungan turis asing ke Bali anjlok lebih dari 90% pada April 2020

"Ini dalam sekali. Kalau dilacak secara historisnya, jumlah ini hampir sama dengan jumlah wisman di posisi 2007 dulu," kata Kepala BPS Suhariyanto, Senin (4/5). Pada 2007 juga terjadi krisis keuangan dunia.

Berdasarkan kebangsaan, penurunan jumlah wisman yang paling tajam adalah dari China 97,46% yoy, Hong Kong 96,13% yoy, dan Kuwait 89,92% yoy.

Penurunan ini akibat adanya lockdown di berbagai negara akibat Covid-19 dan adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia, serta pemberhentian beberapa rute penerbangan.

Baca Juga: BPS: Sebanyak 41,77 juta penduduk sudah mengisi sensus penduduk online

Ia memperkirakan kunjungan wisman berdampak buruk pada sektor-sektor pendukung pariwisata. Karena penurunan bukan hanya terjadi pada kunjungan wisman, tetapi juga kunjungan wisatawan domestik.

"Perlu kita waspadai karena berdampak buruk pada sektor pendukung pariwisata, seperti tingkat hunian kamar hotel, transportasi, industri ekonomi kreatif, perdagangan, dan lain-lain," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×