kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPS: Daya beli petani nasional naik 0,58% (mom)


Senin, 02 September 2019 / 20:33 WIB
BPS: Daya beli petani nasional naik 0,58% (mom)
ILUSTRASI. BPS: Daya beli petani nasional naik 0,58% (mom)


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

NTP yang mengalami kenaikan lagi adalah NTPH. Subsektor ini naik sebesar 0,30% yang disebabkan oleh kenaikan lt sebesar 0,38% yang lebih besar dari kenaikan lb yang hanya mencapai 0,08%.

Kenaikan lt dalam subsektor ini dipengaruhi oleh naiknya harga berbagai komoditas di dua kelompok subsektor holtikultura.

"Yaitu khususnya buah-buahan seperti mangga dan salak yang naik sebesar 1,04% dan kelompok tanaman obat, khususnya jahe dan lengkuas yang naik sebesar 0,07%," tambah Suhariyadi.

Hanya saja, kelompok sayuran seperti bawang merah dan tomat tercatat mengalami penurunan sebesar 0,27%.

Kenaikan lb sebesar 0,08% yaitu dari 138,27 menjadi 138,38 disebabkan naiknya indeks kelompok KRT sebesar 0,07% dan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,14%.

Baca Juga: BPS catat inflasi inti naik karena daya beli masyarakat masih bagus

Selanjutnya ada NTPT yang naik sebesar 0,97% pada Agustus 2019. Hal ini disebabkan oleh lt yang mengalami kenaikan sebesar 1,14% dan ini lebih tinggi dari kenaikan lb yang hanya mencapai 0,17%.

Ada juga NTNP yang naik sebesar 0,60% yang dipengaruhi oleh lt yang naik sebesar 0,80% sementara lb nya hanya naik 0,20%.

Kenaikan lt ini disebabkan oleh naiknya harga komoditas kegiatan perikanan, khususnya komoditas ikan cakalang dan ikan kembung, serta kegiatan perikanan budidaya dengan komoditas ikan nilem dan bandeng.

Lalu yang mengalami penurunan adalah NTPR. Penurunannya tercatat sebesar 0,43% dan disebabkan oleh lt yang mengalami penurunan sebesar 0,36% dan lb yang naik sebesar 0,06%. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat, khususnya komoditas karet dan kopi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×