kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.830   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.400   -41,63   -0,65%
  • KOMPAS100 918   -5,59   -0,61%
  • LQ45 717   -5,96   -0,82%
  • ISSI 202   0,24   0,12%
  • IDX30 374   -3,30   -0,87%
  • IDXHIDIV20 454   -4,95   -1,08%
  • IDX80 104   -0,73   -0,70%
  • IDXV30 110   -1,18   -1,06%
  • IDXQ30 123   -1,18   -0,95%

BPS Catat Nilai Tukar Petani Meningkat 0,22% Pada Maret 2025


Selasa, 08 April 2025 / 11:55 WIB
BPS Catat Nilai Tukar Petani Meningkat 0,22% Pada Maret 2025
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/nym. . Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2025 mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Maret 2025 mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M.Habibullah mengatakan, nilai NTP pada Maret 2025 meningkat 0,22% dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 123,45 pada Februari 2025 menjadi 123,72. 

Kenaikan ini menunjukkan adanya perbaikan kesejahteraan relatif petani secara umum karena harga yang diterima petani naik lebih tinggi dibandingkan harga yang dibayar.

"NTP Maret 2025 tercatat 123,72 atau naik 0,22% dibandingkan Februari 2025," ujar Habibullah dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (8/4).

Baca Juga: Harga Grosir Naik, Inflasi IHPB Maret 2025 Tembus 0,75%

Peningkatan NTP ini terjadi seiring dengan naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 1,51% menjadi 152,24, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) juga naik namun lebih rendah, yaitu 1,29% menjadi 123,05.

Peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani ini disumbang oleh komoditas kelapa sawit, bawang merah, gabah dan cabai rawit. 

Sementara peningkatan Indeks Harga Bayar Petani disumbang oleh komoditas tarif listrik, bawang merah, beras dan cabai rawit.

Kontribusi utama terhadap peningkatan NTP berasal dari subsektor Hortikultura, yang mencatat kenaikan tertinggi sebesar 3,89%, diikuti oleh Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,09% dan peternakan sebesar 0,46%.

Sementara itu, beberapa subsektor mengalami penurunan, seperti tanaman pangan yang mengalami penurunan 0,57%, serta perikanan sebesar 0,35%.

Baca Juga: Petani Sawit: Tarif Trump Berpotensi Meningkatkan Biaya Produksi Minyak Sawit

Selanjutnya: Intra Golflink (GOLF) Catat Pertumbuhan Kinerja Tahun 2024, Ini Pendorongnya

Menarik Dibaca: HP Samsung A55 Terbaru April 2025 Lagi Turun Harga! Cek Penawaran Menariknya Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×