kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.307.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.680   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.410   15,08   0,18%
  • KOMPAS100 1.165   -2,90   -0,25%
  • LQ45 850   -3,92   -0,46%
  • ISSI 290   -0,60   -0,21%
  • IDX30 446   2,05   0,46%
  • IDXHIDIV20 514   0,52   0,10%
  • IDX80 131   -0,39   -0,30%
  • IDXV30 138   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 141   0,09   0,06%

Harga Grosir Naik, Inflasi IHPB Maret 2025 Tembus 0,75%


Selasa, 08 April 2025 / 11:43 WIB
Harga Grosir Naik, Inflasi IHPB Maret 2025 Tembus 0,75%
ILUSTRASI. Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah. BPS melaporkan bahwa IHPB secara umum mengalami inflasi sebesar 0,75% month to month (mom) pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) secara umum mengalami inflasi sebesar 0,75% month to month (mom) pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025. 

Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan harga pada sektor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Secara tahunan (year-on-year), inflasi IHPB Maret 2025 tercatat sebesar 1,58%, sedangkan secara tahun kalender (year-to-date), yaitu Maret 2025 terhadap Desember 2024, inflasi mencapai 1,69%

Baca Juga: Seluruh Komponen Alami Inflasi di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Biang Kerok

Dalam perkembangan inflasi IHPB menurut sektor, sektor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan mencatat inflasi tertinggi sebesar 2,95% mom dan memberikan andil inflasi sebesar 0,54%. 

Ini menjadikan sektor tersebut sebagai kontributor utama dalam inflasi IHPB bulan ini.

"Secara month to month hampir seluruh seksi mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi disumbang oleh seksi hasil pertanian, kehutanan dan perikanan," ujar Habibullah, Deputi Bidang Stastistik Produksi dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (8/4).

Namun secara tahunan, seksi produk logam, mesin dan perlengkapannya menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan nilai 2,61% dan memiliki andil sebesar 0,55%.

"Secara year on year terdapat sau seksi yang mengalami deflasi yaitu seksi bijih besi dan mineral, listrik, gas dan air dengan deflasi 0,31%," katanya.

Baca Juga: Cetak Cuan dari Penjualan Forklift, Pendapatan Sarana Mitra Luas (SMIL) Naik di 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×