kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPOM segera keluarkan izin penggunaan darurat vaksin corona AstraZeneca


Selasa, 16 Februari 2021 / 19:04 WIB
BPOM segera keluarkan izin penggunaan darurat vaksin corona AstraZeneca
ILUSTRASI. Kepala Badan POM Penny K. Lukito


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera mengeluarkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin corona dari AstraZeneca.

Hal ini menyusul Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk dua versi vaksin virus corona buatan AstraZeneca. Kepala BPOM Penny K. Lukito pun mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan informasi bahwa vaksin tersebut masuk dalam daftar emergency use listing (EUL).

Penny menerangkan, saat ini BPON tengah menunggu berbagai data berkaitan dengan khasiat, mutu dan kualitas vaksin AstraZeneca tersebut dari WHO.

"Kami sedang tunggu itu dalam waktu dekat tentunya. Jadi kami berikan janji kinerja sekitar 5-10 hari, itu akan bisa diterbitkan EUA, secepatnya setelah kami menerima data dossier dari WHO," terang Penny dalam konferensi pers, Selasa (16/2).

Baca Juga: Setelah Pfizer, WHO beri izin penggunaan darurat vaksin virus corona AstraZeneca

Penny berharap, EUA vaksin AstraZeneca tersebut dapat segera diterbitkan sehingga vaksin yang didistribusikan secara multilateral tersebut bisa masuk ke Indonesia.

Lebih lanjut Penny menjelaskan, setelah WHO menerbitkan izin penggunaan darurat, maka setiap negara bertugas untuk menerbitkan EUA oleh otoritas yang berwenang. Ini diperlukan untuk mengawasi, melindungi, hingga memonitor distribusi dari vaksin tersebut.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menerangkan, meski pemerintah sudah menetapkan 7 vaksin yang menjadi bagian dari program vaksinasi, tetapi Bio Farma masih akan memproduksi 1 jenis vaksin, yakni yang bahan bakunya didatangkan dari Sinovac.

"Sementara vaksin lainnya, Moderna, Pfizer, Sinopharm, Novavax, AstraZeneca, kia akan kita impor jadi dulu karena kapasitas produksi lagi difokuskan untuk persiapan produksi yang bahan bakunya dari Sinovac," kata Honesti.

Selanjutnya: Bio Farma akan distribusikan 7,5 juta dosis vaksin Covid-19 di Februari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×