CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.896   -70,00   -0,44%
  • IDX 7.257   -52,03   -0,71%
  • KOMPAS100 1.109   -7,98   -0,71%
  • LQ45 882   -4,85   -0,55%
  • ISSI 220   -1,57   -0,71%
  • IDX30 452   -2,51   -0,55%
  • IDXHIDIV20 543   -3,37   -0,62%
  • IDX80 127   -0,96   -0,75%
  • IDXV30 136   -1,38   -1,00%
  • IDXQ30 150   -0,98   -0,65%

BPOM resmi keluarkan izin darurat vaksin Covid-19 Sinovac bagi lansia


Minggu, 07 Februari 2021 / 17:37 WIB
BPOM resmi keluarkan izin darurat vaksin Covid-19 Sinovac bagi lansia
ILUSTRASI. BPOM resmi mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin dari Sinovac China untuk penduduk usia di atas 60 tahun atau lansia.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin darurat penggunaan vaksin dari Sinovac China untuk penduduk usia di atas 60 tahun atau lansia.

Kepala BPOM Penny K. Lukito menerangkan, berdasarkan dari data yang sudah diperoleh pada akhir Januari 2021, uji klinik fase II di China dan fase III di Brasil pada kelompok usia di atas 60 telah mencapai jumlah subjek yang cukup memadai.

Adapun dari hasil uji klinis tersebut, pertama uji klinik fase I dan II di China yang melibatkan subjek lansia sekitar 400 orang menunjukkan bahwa vaksin Coronavac atau vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diberikan dengan 2 dosis vaksin dengan jarak antar dosis 28 hari menunjukkan hasil imunogenisitas yang baik.

"Peningkatan kadar antibodi yang baik yaitu setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96%. Jadi setelah 28 hari pemberian dosis kedua titer antibodi masih tinggi di 97,96%," jelas Penny dalam konferensi pers daring BPOM pada Minggu (6/2).

Baca Juga: Dengan tingkat vaksinasi Covid-19 seperti saat ini, butuh 7 tahun dunia normal lagi

Selain itu, Penny juga mengungkapkan, dari uji klinis yang dilakukan tesebut tidak menunjukkan efek samping yang serius.

Kemudian untuk uji klinis fase III di Brasil yang melibatkan 600 lansia memperoleh hasil bahwa vaksin Sinovac tidak memberikan dampak kematian atau efek samping serius.

"Subjek lansia sebanyak 600 orang [di Brazil] telah diperoleh hasil bahwa ini pada kelompok usia 60 tahun ke atas, vaksin tidak ada efek samping berupa kematian atau efek samping serius derajat tiga dilaporkan," jelasnya.

Dari uji klinis yang dilakukan, hanya didapatkan hasil efek samping berupa nyeri di tempat suntikan, ruam, demam ringan, bengkak, kemerahan pada kulit dan sakit kepala. Atau dalam artian efek samping masih dalam batas ringan sebesar 1,1%.

Sebelumnya izin darurat penggunaan vaksin Covid-19 dari Sinovac baru diberikan bagi penduduk berusia 18 tahun-59 tahun. Padahal, dari data statistik di KPC-PEN kematian pada kelompok usia lanjut atau lansia karena Covid-19 menduduki porsi yang tinggi.

"Kematian akibat Covid-19 bahwa kelompok usia lanjut menduduki porsi yang cukup tinggi sekitar 47,3% berdasarkan data terakhir di KPC-PEN. Oleh karena itu menjadi keharusa bagu pemerintah untuk menetapkan pemberian penggunaan vaksin yang tersedia saat ini yaitu coronavac untuk diberikan pada kelompok lansia," ujar Penny.

Selanjutnya: BPOM menyetujui penggunaan vaksin Sinovac untuk lansia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×