kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BPH Migas Percepat Proses Tender Distribusi BBM PSO 2010


Jumat, 26 Desember 2008 / 15:44 WIB


Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan mempercepat proses tender distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) Public Service Obligation (PSO) 2010. Percepatan proses tender ini diharapkan bisa membuat seluruh perusahaan yang tertarik untuk menangguk keuntungan dari menjual BBM bersubsidi itu terpacu untuk mempersiapkan infrastruktur distribusi selama tim seleksi melakukan seleksi administrasi.

Kepala BPH Migas Tubagus Haryono bilang seleksi administrasi akan dimulai pada Februari 2009. Dengan demikian, pada bulan Maret, seluruh dokumen penawaran dari perusahaan ritel BBM sudah diterima BPH Migas. Targetnya, pengumuman pemenang tender bisa dilakukan Agustus 2009.

Untuk volume BBM bersubsidi yang akan didistribusikan, Tubagus bilang saat ini pihaknya akan segera mengajukannya ke pemerintah. “Tapi untuk sementara waktu akan memakai jumlah pada APBN 2009, sambil menunggu besaran final pada penyampaian nota keuangan 16 Agustus 2009," ujar Tubagus, dalam acara perayaan Natal di kediaman Menteri ESDM, Kamis (25/12) malam.

Asal tahu saja, volume BBM bersubsidi yang harus didistribusikan PT Pertamina (Persero) sebagai pemenang tender 2009 adalah sebanyak 36,8 juta kilo liter. Terdiri dari Premium 19,4 juta kilo liter, Minyak Tanah sebanyak 5,8 juta kilo liter dan 11,6 juta kilo liter Solar.
Percepatan proses tender ini menurut Tubagus bisa memberi kesempatan bagi seluruh perusahaan yang berminat untuk mempersiapkan infrastruktur distribusinya.

Tubagus mengaku belum tahu berapa besar alpha alias biaya distribusi yang akan diberikan pemerintah kepada perusahaan pemenang tender 2010. Namun, menurutnya, besaran alpha 8% untuk biaya distribusi tahun 2009 sudah cukup. Sebab, angka itu merupakan rata-rata dari selisih perbedaan biaya distribusi secara nasional.

Namun, Wakil Direktur Pertamina Iin Arifin Takhyan tetap merasa besaran alpha 8% tersebut masih kurang. Menurut Iin, besaran alpha seharusnya bersifat fleksibel mengikuti harga minyak. "Pemerintah harus tetapkan batas bawah alpha untuk menjaga profit Pertamina, juga tetapkan batas atas untuk menjaga harga pemerintah," kata Iin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×