Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menjelang berlakunya program Tabungan Perumahan Rakyat, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera ) terus melakukan persiapan.
Selain sudah menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), BP Tapera juga sudah menunjuk tujuh manajer investasi untuk mengelola Tapera, meski belum ada penandatanganan kontrak kerjasama.
Deputi Komisioner Bidang Pemupukan Dana Tapera Gatut Subadio mengatakatan, target penandangan kontrak kerjasa bisa dilakukan pada awal Oktober nanti. Hingga saat ini, para manajer invesrasi harus merumuskan arah investasi Tapera ke depan.
“Setiap MI ini memiliki peran yang berbeda-beda. Jadi kami harus mengawali nvestment guideline ini yang menjadi kunci pengelolaan dana invetasi Tapera,” kata Gatut dalam diskusi daring Infobank, Jumat (28/8).
Kini, BP Tapera tengah merumuskan model bisnis denganmasing-masing MI denga tugas berbeda. Antara lain pemupukan dana Tapera yang ditargetkan minimum rata-rata deposito. Lebih lanjut, pemupukan dana Tapera kelas bervariasi dengan fungsi antara lain mampu memenuhi likuiditas, fungsi lindungi nilai sampai untuk tujuan investasi.
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya BP Tapera telah menunjuk 7 MI, diantaranya untuk pengelolaan dalam bentuk KIK (kontrak investasi kolektif) konvensional, yakni PT Schroder Investment Management Indonesia, PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, PT Mandiri Manajemen Investasi, PT Bahana TCW Investment Management dan PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen.
Baca Juga: BBRI dan BBTN siap ikut kelola dana dan terlibat Tapera, ini rincian tugasnya
Sementara untuk pengelolaan KIK syariah, BP Tapera menunjuk PT Danareksa Investment Management, PT BNI Asset Management dan PT Mandiri Manajemen Investasi.
Menurut Gatut, BP Tapera memilih MI itu secara seksama dan pertimbangan yang serius, agar saat memberikan arahan investasi bisa sesuai dengan penugasan sehingga bisa bekerja secara efektif.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) diproyeksi kelak akan mengelola dana sekitar Rp 60 triliun di tahun 2024. Hal ini memperhitungkan iuran 13,17 juta peserta BP Tapera empat tahun ke depan.
Hitungannya dengan potongan 3% dari upah, yakni 2,5% dari peserta dan 0,5% pemberi kerja, BP Tapera di di akhir tahun 2024 kami bisa menghimpun dan mengelola dana jangka panjang sebanyak Rp 60 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News