Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Garam, Abraham Mose mengklaim banyak calon investor yang tertarik berinvestasi di proyek pembangunan tambak garam di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Abraham menyebut calon investor ini tak hanya berasal dari pengusaha tanah air namun juga dari luar Indonesia.
"Dari luar negeri juga ada, karena dengan ditutup impor sudah banyak juga yang berminat untuk ikut (investasi) dan kita terbuka," kata Abraham di jumpai di Kantor KKP, Rabu (11/6).
Diketahui, tambak yang akan dibangun nantinya akan terbagi menjadi 10 zona. Pada zona satu sumber pendanaan sepenuhnya dari APBN dan telah disiapkan anggaran Rp 750 miliar. Sementara, pada zona dua sampai dengan 10 akan melibatkan pihak swasta.
Menurut Abraham, investasi yang dibutuhkan dalam membangun satu pabrik bisa mencapai Rp 650 miliar dengan rata-rata produksi yang diharapkan sebesar 200 ribu ton dalam satu kali produksi.
Baca Juga: Pemerintah akan Bangun Sentra Produksi Garam di NTT Seluas 13.000 Hektar
"Udah ada investor yang telepon, tapi kan masih berhitung mereka untuk bisnisnya nanti akan seperti apa," tambahnya.
Direktur Jenderal Pengelola Kelautan KKP A. Koswara, menjelaskan proyek kawasan industri garam akan dibangun di lahan seluas 10.000-13.000 hektar di NTT.
Pemerintah menargetkan pembangunan di zona satu akan selesai hingga akhir tahun ini. Sementara, produksi ditargetkan bisa dimulai pada tahun depan.
Koswara berharap pembangunan sentra produksi di Rote Ndao ini bisa memenuhi rata-rata kebutuhan garam nasional.
Koswara bilang pada tahun ini kebutuhan garam nasional baik konsumsi maupun industri yang mencapai 4,9 juta. Sementara pasokan garam produksi di dalam negeri saat ini baru mencapai 2 juta ton.
"Jadi masih kurang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan di 2025 ini. Nah disitulah peran nanti kawasan sentra industri garam memenuhi kebutuhan ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Koswara menargetkan produksi garam di Rote Ndao ini bisa mencapai 3 juta ton setiap tahun.
"Itu kira-kira secara garis besar kenapa kita memfokuskan untuk pengembangan kawasan sentra industri garam di Rote ini adalah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan garam industri yang cukup besar," pungkasnya.
Baca Juga: Impor Garam Mau Disetop, Seperti Apa Tren Produksi, Kebutuhan, dan Impor Garam RI?
Selanjutnya: Elon Musk Menyesal Lontarkan Kritik Pedas kepada Trump, Hubungan Retak Mulai Mencair?
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Serba Gratis sampai 15 Juni 2025, Beli 2 Gratis 1 Cat Food-Molto Trika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News