kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.678.000   -23.000   -1,35%
  • USD/IDR 16.265   95,00   0,58%
  • IDX 6.638   24,89   0,38%
  • KOMPAS100 989   6,52   0,66%
  • LQ45 772   2,68   0,35%
  • ISSI 204   1,51   0,74%
  • IDX30 401   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 484   3,14   0,65%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 118   1,00   0,85%
  • IDXQ30 132   0,57   0,44%

Bos Kadin Sebut Pembiayaan Jadi Kunci Keberhasilan SDGs


Selasa, 03 September 2024 / 16:07 WIB
Bos Kadin Sebut Pembiayaan Jadi Kunci Keberhasilan SDGs
ILUSTRASI. Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid memberi pemaparan saat diskusi sesi Tematik SSTC High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9/2024). Pemerintah terus meracik strategi demi mendorong target SDGs pada 2030.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – NUSA DUA. Pemerintah terus meracik strategi demi mendorong target pembangunan berkelanjutan alias Sustainable Goverments Goals (SDGs) pada 2030.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, salah satu skema yang diusahakan pemerintah untuk mendorong SDGs yakni terkait pendanaan yang begitu besar.

“Financing ini kunci untuk mencapai SDGs, sekarang semua sudah melihat kunci ke depan adalah blended finance yaitu finance dari Lembaga keuangan biasa dicampur dengan filantrophy money,” ujarnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9).

Arsjad menjelaskan, ekonomi hijau (green economy) menjadi salah satu tujuan SDGs yang didorong pemerintah, di mana untuk hal ini tidak cuma dibutuhkan pembiayaan dari pemerintah saja melainkan juga dari pembiayaan campuran (blanded financing) dan creative financing oleh pihak swasta.

Baca Juga: PBB Perkirakan 600 Juta Orang dalam Kemiskinan di 2030

“Di sisi inilah lembaga keuangan Indonesia harus berani, karena kadang bank kita belum berani. Di sinilah bank harus melihat metode-metode lain dari sisi financing supaya lebih kreatif, memberikan yang terbaik khususnya untuk UMKM,” jelasnya.

Di samping itu, Arsjad juga menyoroti terkait rantai pasok (supply chain). Di mana, kata dia, posisi Indonesia begitu penting dalam supply chain. Menurutnya di ASEAN sendiri, Indonesia menjadi yang paling besar.

“Di sisi ini Indonesia bisa berperan bagaimana menguatkan regional supply chain. Misalnya food security, kalau gak ada suatu food security bahaya. Setelah regional supply chain diperkuat dihubungkan dengan global supply chain,” tandasnya.

Baca Juga: Target Pendanaan SDGs Capai Rp 25.000 Triliun, Begini Upaya Pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×