Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – NUSA DUA. Pemerintah terus meracik strategi demi mendorong target pembangunan berkelanjutan alias Sustainable Goverments Goals (SDGs) pada 2030.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, salah satu skema yang diusahakan pemerintah untuk mendorong SDGs yakni terkait pendanaan yang begitu besar.
“Financing ini kunci untuk mencapai SDGs, sekarang semua sudah melihat kunci ke depan adalah blended finance yaitu finance dari Lembaga keuangan biasa dicampur dengan filantrophy money,” ujarnya saat ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (3/9).
Arsjad menjelaskan, ekonomi hijau (green economy) menjadi salah satu tujuan SDGs yang didorong pemerintah, di mana untuk hal ini tidak cuma dibutuhkan pembiayaan dari pemerintah saja melainkan juga dari pembiayaan campuran (blanded financing) dan creative financing oleh pihak swasta.
Baca Juga: PBB Perkirakan 600 Juta Orang dalam Kemiskinan di 2030
“Di sisi inilah lembaga keuangan Indonesia harus berani, karena kadang bank kita belum berani. Di sinilah bank harus melihat metode-metode lain dari sisi financing supaya lebih kreatif, memberikan yang terbaik khususnya untuk UMKM,” jelasnya.
Di samping itu, Arsjad juga menyoroti terkait rantai pasok (supply chain). Di mana, kata dia, posisi Indonesia begitu penting dalam supply chain. Menurutnya di ASEAN sendiri, Indonesia menjadi yang paling besar.
“Di sisi ini Indonesia bisa berperan bagaimana menguatkan regional supply chain. Misalnya food security, kalau gak ada suatu food security bahaya. Setelah regional supply chain diperkuat dihubungkan dengan global supply chain,” tandasnya.
Baca Juga: Target Pendanaan SDGs Capai Rp 25.000 Triliun, Begini Upaya Pemerintah
Selanjutnya: 6 Alasan Ilmiah Mengapa Cokelat Baik Bagi Kesehatan Tubuh, Terbukti Lewat Penelitian
Menarik Dibaca: 6 Alasan Ilmiah Mengapa Cokelat Baik Bagi Kesehatan Tubuh, Terbukti Lewat Penelitian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News