Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Wakil Presiden Boediono meminta para cendekiawan tidak ragu-ragu memasuki kancah politik praktis meski seringkali menghadapi dilema. Menurutnya, cendekiawan dibutuhkan untuk mengangkat mutu institusi politik.
Boediono mengatakan, sejarah menunjukkan bahwa ada intelektual yang berhasil dan yang gagal dalam mengemban tugas sejarah itu. Menurutnya, di sinilah sebenarnya letak ujian utama yang memilah siapa pemimpin dan siapa bukan. "Saya yakin tantangan seperti itu tidak akan membuat intelektual kita, putra-putri terbaik kita, gamang," katanya saat membuka Silaturahim Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia di JCC, Selasa (18/12). .
Boediono menegaskan kunci dari kemajuan suatu bangsa terletak pada kemampuan bangsa itu untuk membangun institusi-institusinya agar berfungsi dengan baik. Institusi-institusi itu mencakup institusi politik, ekonomi, hukum, sosial dan semua intitusi yang merupakan pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurutnya semua institusi harus dibangun dan ditata. Tapi, lanjutnya, institusi yang paling perlu diprioritaskan untuk ditata adalah institusi-institusi politik. "Institusi-institusi ini perlu didahulukan, sebab di institusi-institusi inilah aturan-aturan main induk kenegaraan ditentukan, aturan-aturan main yang akan menjadi acuan bagi aturan-aturan main di institusi-institusi lainnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News