Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Tinggi muka air di Sungai Ciliwung terus mengalami kenaikan. Pada Kamis (17/1) pukul 09.00 WIB, di pintu air Manggarai air sudah terukur 1.020 cm atau lebih dari 10 meter. Jauh di atas batas Siaga I yaitu 950 cm.
Dengan kondisi demikian, maka wilayah Jakarta yang terendam banjir dipastikan akan meluas. Ini ditambah dengan banyak titik-titik genangan dan banjir yang merata di Jakarta.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif telah melaporkan perkembangan terkini kepada Presiden RI pada pukul 09.10 WIB lalu untuk mencari solusi ancaman banjir dan upaya penanggulangannya.
Dengan tinggi muka air 1.020 cm, maka kemungkinan debit sungai Ciliwung sebagian dialihkan ke Sungai Ciliwung lama. Jika tidak, dikhawatirkan tanggul Kanal Banjir Barat jebol dan banjir bisa makin meluas.
Menurut BNPB, presiden sudah menyampaikan,”Tidak masalah Istana terendam banjir. Yang penting masyarakat terlindungi. Lakukan upaya penanggulangan banjir dengan mengerahkan seluruh potensi nasional yang ada. Tetap semua mendukung Pemda DKI dan memberikan pendampingan. Untuk nasional semua di bawah kendali Kepala BNPB. Pantau terus perkembangan dan laporkan ke Presiden upaya penanggulangannya,” kata Presiden kepada BNPB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, posko nasional penanggulangan banjir Jakarta dan sekitarnya telah ditetapkan di Kantor Kementerian PU, Jakarta. Siang ini pukul 10.00 WIB, Kepala BNPB melakukan rapat dengan Gubernur DKI, Jokowi, di Balai Kota untuk berkoordinasi melakukan penanggulangan banjir.
Berikut update ketinggian air sungai lain pada pukul 09.00 WIB:
Katulampa 100cm (siaga III)
Depok 230cm (siaga III);
Angke Hulu 115cm (siaga IV);
Pesanggrahan 135cm (siaga IV);
Krukut Hulu 150cm (siaga IV);
Cipinang Hulu 130cm (siaga IV);
Sunter Hulu 90cm (siaga IV);
Karet 730cm (siaga 1);
Pulogadung 710cm (siaga II);
Pasar Ikan 180cm (siaga II)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News