kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

BMKG: Terjadi gempa beruntun sebanyak 11 kali di Selat Sunda


Kamis, 10 Januari 2019 / 21:36 WIB
BMKG: Terjadi gempa beruntun sebanyak 11 kali di Selat Sunda


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan pada hari Kamis, (10/1), wilayah Selat Sunda terjadi aktivitas gempa beruntun sebanyak 11 kali dengan magnitudo M=3.1, M=3.0, M=3.1, M=3.3, M=3.3, M=3.9, M=4.1, M=3,5, M=4.0, M=2.8 dan M=2.8.

Dengan masing-masing memiliki kedalaman hiposenter 1 kilometer, pada rentang waktu mulai 16.59 WIB – 18.35 WIB. Aktivitas gempa ini berada dalam radius 36.5 km dari Gunung Anak Krakatau.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan hasil monitoring BMKG melalui Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Water Level milik BMKG menunjukkan bahwa hingga pukul 18.35 WIB aktivas gempa tersebut tidak menyebabkan peningkatan ketinggian muka air laut (tsunami) di sepanjang pantai Selat Sunda.

Aktivitas gempa tersebut terdeteksi di 7 stasiun seismik milik BMKG yakni di Tangerang, Serang, Cigeulis, Muara Dua, Bandar Lampung, Sukabumi, dan Liwa.

“Sejak terjadi tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018 hingga hari ini, Kamis 10 Januari 2019 hasil monitoring BMKG telah berhasil menentukan paramater 28 aktivitas kegempaan di Gunung Anak Krakatau,” ujarnya melalui akun instagram @bmkg.

Rahmat meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi/ berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi hanya bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang disebarluaskan melalui kanal-kanal komunikasi terverifikasi.

View this post on Instagram

● Pada hari Kamis, 10 Januari 2019 Wilayah Selat Sunda terjadi aktivitas gempa beruntun sebanyak 11 kali dengan magnitudo M=3.1, M=3.0, M=3.1, M=3.3, M=3.3, M=3.9, M=4.1, M=3,5, M=4.0, M=2.8 dan M=2.8 masing-masing memiliki kedalaman hiposenter 1 kilometer, pada rentang waktu mulai 16.59 WIB – 18.35 WIB. Aktivitas gempa ini berada dalam radius 36.5 km dari Gunung Anak Krakatau. ● Hasil monitoring BMKG melalui Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Water Level milik BMKG menunjukkan bahwa hingga pukul 18.35 WIB aktivas gempa tersebut tidak menyebabkan peningkatan ketinggian muka air laut (tsunami) di sepanjang pantai Selat Sunda. ● Aktivitas gempa tersebut terdeteksi di 7 stasiun seismik milik BMKG yakni di Tangerang, Serang, Cigeulis, Muara Dua, Bandar Lampung, Sukabumi, dan Liwa. ● Sejak terjadi tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018 hingga hari ini, Kamis 10 Januari 2019 hasil monitoring BMKG telah berhasil menentukan paramater 28 aktivitas kegempaan di Gunung Anak Krakatau. ● Masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh informasi/ berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informasi resmi hanya bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang disebarluaskan melalui kanal-kanal komunikasi terverifikasi. (*) *Jakarta, 10 Januari 2019* *Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG* *Rahmat Triyono, S.T, Dipl.Seis, M.Sc.* http://www.bmkg.go.id

A post shared by BMKG (@infobmkg) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×