Sumber: Antara | Editor: Rizki Caturini
PEKANBARU. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lima titik panas muncul di Provinsi Riau, setelah pada pagi hari satelit tidak menemukan alias nihil.
"Sore ini, satelit temukan lima titik panas di Sumatera. Lima titik tersebut terkonsentrasi di Riau," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi, Sabtu.
Padahal pukul 7.00 WIB satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baik Terra dan Aqua tidak menemukan titik panas di wilayah Sumatera.
Lima titik panas di Riau tersebut memiliki level of confident atau tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di atas 50% yang tersebar pada lima kabupaten. Kelima kabupaten tersebut yakni Pelalawan, lalu Kepulauan Meranti, Siak, Rokan Hilir dan Indragiri Hulu. Tapi total dari lima titik panas, terdapat dua titik diantaranya sebagai titik api atau potensi terbakar.
"Sebab, miliki 'level of confident' lebih dari 70%. Seperti di Kecamatan Rangsang, Meranti dengan 99% dan di Kecamatan Kandis, Siak dengan 87%," terang Slamet.
Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau mengaku, secara rutin melakukan patroli memantau titik api lewat udara.
"Walau setiap hari kita terima jumlah titik api dari BMKG, tetapi patroli secara rutin tetap dilakukan," ucap Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Edwar Sanger.
Pemprov Riau telah menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan selama enam bulan terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.
Data terakhir, seluas 3.734,01 hektare lahan telah terbakar dan tetapkan 93 orang tersangka dari 73 kasus karhutla, 2 kasus diantaranya diduga dilakukan korporasi.
(M.Said)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News