Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan transisi musim kemarau menuju musim hujan di Indonesia terutama daerah selatan khatulistiwa baru dimulai November 2023 mendatang.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, awan penghujan baru akan mulai nampak pada akhir Oktober.
"Itu di wilayah Indonesia selatan (selatan khatulistiwa), kalau di khatulistiwa ke utara ini sudah ada hujan, bahkan banjir sudah terjadi," kata Dwikorita di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/10).
Baca Juga: BMKG Beberkan Penyebab Fenomena Dingin di Malam Hari Saat RI Dilanda Suhu Panas
Namun, perkiraan awan penghujan bisa lebih awal datang apabila terjadi fenomena anomali. Dimana ada anomali kumpulan awan dari Samudra Hindia masuk.
"Itu anomali sifatnya itu tapi belum bisa diprediksi. Kalau yang diprediksi baru akhir Oktober awal November, di Jawa. Termasuk Nusa Tenggara sampai Papua," imbuhnya.
Saat ini dampak El Nino kata Dwikorita paling terasa di daerah selatan khatulistiwa. Adanya angin monsun dari arah Asia yang mulai masuk Indonesia pada November menjadi penyebab hujan diperkirakan bisa turun pada waktu tersebut.
Ia menjelaskan, El Nino diprediksi moderat hingga akhir tahun, melemah di Februari-Maret, dan berakhir di bulan Maret.
Baca Juga: Mitigasi El Nino, Presiden Minta Jajarannya Waspada Kebutuhan Air Hingga Gagal Panen
"Namun, alhamdulillah karena adanya angin monsun dari arah Asia sudah masuk ini mulai November, jadi kita akan insyaallah mulai turun hujan di bulan November," kata Dwikorita.
Nantinya pada November 2023 diperkirakan pengaruh El Nino akan mulai tersapu oleh hujan. Sehingga diharapkan kemarau kering bisa berakhir secara bertahap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News