kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bloomberg kembangkan platform obligasi Asean


Rabu, 23 Oktober 2013 / 21:44 WIB
Bloomberg kembangkan platform obligasi Asean
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/3/2022). IHSG pada awal pembukaan perdagangan hari Jumat (11/3) ini dibuka melemah pada posisi 6.872. ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.


Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Perkembangan pasar finansial dalam 2-3 tahun belakangan ini ternyata membuat pasar di negara-negara Asean menjadi kunci untuk para investor global. Untuk itulah Bloomberg sebagai salah satu penyedia data finansial merasa harus aktif untuk membangun platform baru yang bisa mempermudah para pemakai data finansial mengelola dan menganalisis data.

“Asean juga menjadi kawasan yang tumbuh paling prospektif di dunia dalam pandangan Bloomberg,” tutur Nitin Jaiswal Head of sales for Asean and South Asia Bloomberg LP. Menurut Nitin, banyak capital flow yang masuk ke Indonesia dan negara-negara Asean. Prospek ini coba ditangkap Bloomberg dengan membangun sistem yang bisa menghubungkan pasar Asean dengan seluruh dunia dari sisi informasi, berita, dan analis.

Salah satu platform baru yang dibangun Bloomberg adalah Asean Bond Platform. “Menuju ekonomi Asean, kami ingin menyediakan likuiditas, transparansi di pasar,” tambah Nitin. Dengan platform ini diharapkan investor Filipina yang ingin membeli obligasi Indonesia bisa melakukan transaksi dengan jauh lebih mudah.

“Kami mengoneksikan bank regional di kawasan Asean. Jadi  investor yang ada di kawasan Asean tahu siapa yang bisa diajak bicara,” tutur Nitin. Negara-negara yang masuk dalam kawasan Asean sampai saat ini ada 10 negara, yaitu: Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, Filipina, Kamboja, Laos, Vietnam, dan Myanmar.

Sayangnya Bloomberg tidak bisa mengungkapkan berapa besar potensi transaksi yang akan terjadi. “Ada 3 step yang dilakukan, yaitu pengenalan pasar, price discovery, dan trading. Sistem trading saat ini belum bisa berjalan karena pasar masih belum likuid karena orang-orang masih lebih suka melakukan transaksi via telepon,” terang Nitin.

Saat ini Bloomberg sudah menggandeng 5 bank regional di negara Asean utama. Bank-bank ini berkontribusi untuk menyediakan data harga. Di Indonesia Bloomberg menggandeng Bank Negara Indonesia Tbk, Security Bank di Filipina, OCBC di Singapura, Maybank di Malaysia, dan Kasikornbank di Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×