kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BKPM: Pemerintah perlu dorong kebijakan pro investasi


Selasa, 30 Oktober 2018 / 17:29 WIB
BKPM: Pemerintah perlu dorong kebijakan pro investasi
ILUSTRASI. Kepala BKPM Thomas Lembong


Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) kuartal III-2018 sebesar Rp 173,8 triliun. Nilai tersebut turun 1,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 yang sebesar Rp 176,6 triliun.

Turunnya realisasi investasi pada kuartal III-2018 tentu akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. BKPM berharap pemerintah bisa mengkaji dan mengevaluasi lagi kebijakan-kebijakan yang dianggap mengganggu stabilitas investasi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menilai investasi di Indonesia tahun 2018 masih kurang menggembirakan. Hal ini disebabkan realisasi dari proyek yang sedang dibangun sangat lambat pergerakannya.

"Jadi, kalau investasi tahun 2018 itu rendah, berarti upaya pemerintah di tahun sebelumnya masih kurang. Perlu ada upaya-upaya yang lebih besar dan lebih baik untuk meningkatkan investasi di tahun 2019. Karena, upaya yang kurang berhasil merupakan hasil panen dari 12 bulan sebelumnya," ujar Thomas, Selasa (30/10).

Thomas menambahkan, BKPM saat ini sedang menggodok beberapa terobosan baru yang positif untuk mendorong investasi. Karena, investasi yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi.

Bila melihat kembali ke belakang, realisasi investasi tahun 2017 lebih baik dari tahun 2018. Hal itu dikarenakan adanya upaya terobosan terbesar yaitu tax amnesty yang direalisasikan pada tahun 2016. Sehingga, pada tahun 2017 terasa dampak yang lumayan besar dari reformasi di tahun 2016.

"Sayangnya di tahun 2017 tidak ada terobosan atau reformasi ekonomi yang berarti. Itu akhirnya, konsekuensi di tahun berikutnya tidak optimal. Hal ini bisa menjadi bahan introspeksi agar ekonomi ke depannya menjadi lebih baik," ujarnya.

Thomas menekankan, melambannya tren investasi itu bukan karena proyek yang dicanangkan batal, tetapi karena proyek yang tertunda. Tetapi, kembali lagi kepada keseriusan yang benar-benar nendang, sifatnya tidak nanggung, dan tidak setengah hati. Kemungkinan tren investasi akan kembali menanjak seperti tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×