kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

BKPM optimis realisasi investasi naik


Rabu, 26 Juni 2013 / 07:03 WIB
BKPM optimis realisasi investasi naik
ILUSTRASI. Ilustrasi Start Up. KONTAN/Muradi/2016/07/12


Reporter: Anna Suci Perwitasari, Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yakin realisasi investasi pada kuartal II-2013 lebih baik ketimbang triwulan I lalu yang mencapai Rp 93 triliun. Keyakinan itu berdasarkan adanya  realisasi sejumlah perusahaan yang melakukan groundbreaking pada kuartal dua ini.


Misalnya investasi JFE Steel yang nilainya mencapai US$ 300 juta. Atau pabrik ban Michelin dengan nilai investasi US$ 435 juta. "JFE Steel rencananya mulai berproduksi pada 2016," kata Deputi Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM, Azhar Lubis kepada KONTAN, Selasa (25/6).


JFE Steel merupakan perusahaan baja terbesar kesembilan di dunia. Rencananya perusahaan baja asal Jepang ini akan membangun pabrik baja untuk menyuplai perusahaan otomotif.


Sedangkan Michelin adalah perusahaan ban asal Perancis. Perusahaan ini telah mendapat lampu hijau pembangunan pabrik karet sintetik untuk bahan baku pembuatan ban.


Michelin telah menggandeng anak usaha PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, yaitu PT Petrokimia Butadiene Indonesia dalam pembangunan pabrik tersebut. Lokasi pabrik berada di Cilegon, Jawa Barat. Di perusahaan join ini, Michelin memegang 55% sahamnya dan sisanya dimiliki oleh Petrokimia Butadine. Pembangunan pabrik akan digenjot pada awal 2014 dengan target produksi 2017.


Selain dua perusahaan tersebut, masih ada banyak perusahaan Jepang yang tengah merealisasikan investasinya. "Nilai investasi perusahaan Jepang masih kecil, skala perusahaannya juga tidak besar seperti industri komponen yang investasinya sekitar Rp 200 juta hingga Rp 4 miliar," katanya.


Melihat perkembangan ini, Farah Ratnadewi Indriani, deputi Kepala BKPM bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal BKPM, juga  optimistis realisasi investasi pada kuartal ini lebih dari Rp 93 triliun.


Keyakinan dua pejabat BKPM sekaligus menampik kekhawatiran Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi yang menyebut sepanjang kuartal II-2013 sudah ada beberapa perusahaan asal Korea Selatan dan India yang angkat kaki dari Indonesia.

"Perusahaan-perusahaan ini sudah investasi sekitar US$ 2 juta dan sekarang siap-siap keluar," kata Sofjan tanpa menyebut nama perusahaannya.


Azhar mengaku tak khawatir, karena masih banyak perusahaan lain yang mau investasi jangka panjang. Dia juga yakin target realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 390 triliun bisa tercapai. Sebab, secara historikal realisasi investasi kuartal I dan II biasanya lebih rendah dari kuartal III dan VI. "Kuartal II, belum terlihat investasi melambat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×