kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.944   80,88   1,03%
  • KOMPAS100 1.121   13,02   1,18%
  • LQ45 827   11,72   1,44%
  • ISSI 268   1,95   0,73%
  • IDX30 428   6,26   1,48%
  • IDXHIDIV20 493   6,23   1,28%
  • IDX80 124   1,67   1,36%
  • IDXV30 131   1,54   1,20%
  • IDXQ30 138   1,86   1,36%

BKPM mengakui tingginya gaji buruh jadi pemicu investor asing enggan menanamkan modal


Sabtu, 13 Juni 2020 / 06:25 WIB
BKPM mengakui tingginya gaji buruh jadi pemicu investor asing enggan menanamkan modal


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

Menurutnya, jika upah buruh dibuat lebih kompetitif maka menciptakan efek domino yang berkelanjutan. Investor asing akan masuk ke dalam negeri dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Setali tiga uang, bertambahnya tenaga kerja menggenjot konsumsi rumah tangga dan pada akhirnya menyokong pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

“Sebennrya dibuat untuk cipatkan lapangan pekerjaan, yang harus dipikirkan setiap tahun terjadi, orang yang cari kerja 2-2,5 juta. Pengangguran 7 juta, sekarang ditambah kena PHK berapa belasan juta pasti menunggu kerja,” kata dia.

Baca Juga: Ekonom Indef ini nilai BKPM telah gagal datangkan investasi, ini penyebabnya

Bahlil menambahkan dengan adanya kondisi tersebut, berbagai perusahaan dari Amerika Serikat dan Jepang yang segera merelokasi usahanya dari China ke Indonesia jadi berpikir ulang. Namun, beberapa investor masih ada yang melirik dalam negeri terutama di sektor manufaktur, baterai, elektronik, dan otomotif

Teranyar, investor Korea Selatan bakal menanamkan investasinya dalam bentuk pabrikan baterai dengan nilai lebih dari US$ 1,6 miliar.  Untuk progresnya saat ini pihaknya tengah mencari lahan, di mana Jawa Tengah jadi salah satu usulan kawasan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×