kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

BKPM genjot investasi dari Australia dan Amerika


Minggu, 09 Agustus 2015 / 15:47 WIB
BKPM genjot investasi dari Australia dan Amerika


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bertekad menggaet lebih banyak lagi investor asal Australia, Amerika, dan Inggris yang menanamkan modalnya di Indonesia.

“Pada semester kedua 2015 ini kami akan menambah negara yang menjadi fokus kita yakni Australia, Inggris, dan Amerika,” ungkap Kepala BKPM, Franky Sibarani kepada KONTAN, Minggu (9/8).

BKPM telah menyiapkan langkah awal untuk menarik minat investor dari tiga negara ini. Antara lain dengan menggelar forum bisnis pada Agustus di Sydney dan Melbourne, Australia.

Lalu pertemuan serupa juga akan digelar pada September di Milan dan London Inggris serta di Amerika pada Oktober.

BKPM melirik tiga negara ini karena masih memiliki minat investasi yang tinggi. Menurut Franky, Amerika masih ada stock net izin prinsip senilai US$ 23 miliar, Inggris US$ 1,7 miliar, dan Australia sebesar US$ 6,8 miliar.

“Walaupun nilai izin prinsip Inggris relatif kecil namun Inggris banyak membuat kebijakan untuk Eropa, sama dengan Australia,” tutur Franky.

Sekedar informasi, pada semester pertama, BKPM telah memfokuskan lima negara asal investor, yakni Jepang, Taiwan, China, Singapura, dan Korea Selatan.

Dengan menambahkan tiga negara lagi, BKPM optimistis bisa melebihi target realisasi izin prinsip pada semester kedua senilai Rp 519 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×