Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Deputi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bidang Promosi Himawan Hariyoga mengatakan, saat ini BKPM tengah fokus berpromosi untuk mengembangkan sektor industri hilir. Menurutnya, investasi di sektor hilir berguna untuk mendorong tumbuhnya industri pengolahan.
Menurut dia, tren investasi tahun depan memang akan fokus ke sektor energi dan sektor hilir. Terlebih, selama ini banyak sumber daya alam Indonesia yang belum banyak diolah. Industri hilir ini diperlukan untuk memberikan nilai tambah atas sumber daya alam yang diproduksi Indonesia. “Sektor hilir akan banyak kami tawarkan kepada investor, karena Indonesia butuh banyak industri pengolahan, di samping sektor infrastruktur yang saat ini sedang tumbuh,” ujarnya di Jakarta, Senin (24/10). Kata dia, sektor pengolahan pertanian dan pengolahan tambang menjadi salah satu sektor yang akan banyak ditawarkan kepada investor.
Catatan BKPM, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berdasarkan sektor usaha didominasi oleh sektor pangan dan perkebunan (Rp3,6 triliun), listrik, gas dan air (Rp3,3 triliun), industri kertas barang dan percetakan (Rp2,2 triliun), industri mineral non-logam (Rp2,1 triliun), serta pertambangan (Rp1,7 triliun).
Sementara untuk Penanaman Modal Asing (PMA), 5 besar sektor yang diminati adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi (US$1,1 miliar), pertambangan (US$900 juta), industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik (US$600 juta), listrik, gas dan air (US$500 juta), serta industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi (US$300 juta).
Dia menjelaskan, saat ini juga banyak investor yang mulai masuk ke sektor infrastruktur kelistrikan. “Kalau kita lihat sektor kelistrikan sudah masuk ke dalam lima besar investasi yang diminati investor asing. Artinya, investasi sektor infrastruktur di Indonesia merupakan peluang yang menguntungkan,” katanya.
Sebelumnya, Azhar Lubis, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM mengatakan, investasi listrik ini menjadi kabar yang menggembirakan buat Indonesia karena bisa turut menyumbang pasokan listrik. "Kita memang kekurangan listrik, tapi ada order untuk membangun pembangkit listrik. Mereka tidak akan jual ke PLN. Nah, ini akan menambah pasokan," ujar dia.
Catatan saja, BKPM mencatat, hingga triwulan III, realisasi investasi mencapai Rp 181 Triliun. Jumlah ini meningkat 20,9% pada periode yang sama di tahun lalu. Rinciannya, Rp 129 triliun berasal dari PMA dan Rp 52 triliun dari PMDN. Sementara khusus untuk kuartal III tahun ini, realisasi investasi mencapai Rp 65,4 triliun atau naik 15,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Tahun ini, BKPM menargetkan bisa menarik investasi baru sebesar US$ 240 triliun, dan pada 2012 naik 15% menjadi Rp290 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News