CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Bidik Pertumbuhan Konsumsi 5,5% di 2026, Sri Mulyani Soroti Pentingnya Gaji Layak


Kamis, 03 Juli 2025 / 21:56 WIB
Diperbarui Kamis, 03 Juli 2025 / 21:57 WIB
Bidik Pertumbuhan Konsumsi 5,5% di 2026, Sri Mulyani Soroti Pentingnya Gaji Layak
Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berada pada kisaran 5,2% hingga 5,8%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berada pada kisaran 5,2% hingga 5,8%.

Untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi tersebut, maka dibutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga 5,5% di tahun 2026.

Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa untuk mendorong konsumsi rumah tangga tak bisa hanya bertumpu pada bantuan sosial.

Baca Juga: Sri Mulyani Akui Investasi Harus Tumbuh 3 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh 5,8% di 2026

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas pekerjaan dan penghasilan masyarakat yang layak untuk mendorong konsumsi rumah tangga hingga mencapai 5,5%.

"Ini berarti tidak hanya kita memberikan bantuan sosial karena nggak mungkin, inflasi harus tetap rendah, daya beli terjaga, tapi juga job creation dengan upah atau salary yang baik. Itu yang akan bisa menopang konsumsi rumah tangga yang bisa tumbuh di 5,5%," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7).

Sebagai informasi, konsumsi rumah tangga selama ini berkontribusi lebih dari 50% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

Baca Juga: Anggaran Subsidi LPG 3 Kg Dipangkas, Berpotensi Timbulkan Gejolak di Masyarakat

Selain konsumsi, pemerintah juga mengincar pertumbuhan investasi mendekati 6% dan ekspor sekitar 7%. 

Sri Mulyani menyebut investasi saat ini masih tumbuh rendah dan perlu didorong tiga kali lipat agar target ekonomi tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×