Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berada pada kisaran 5,2% hingga 5,8%.
Untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi tersebut, maka dibutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga 5,5% di tahun 2026.
Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa untuk mendorong konsumsi rumah tangga tak bisa hanya bertumpu pada bantuan sosial.
Baca Juga: Sri Mulyani Akui Investasi Harus Tumbuh 3 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh 5,8% di 2026
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas pekerjaan dan penghasilan masyarakat yang layak untuk mendorong konsumsi rumah tangga hingga mencapai 5,5%.
"Ini berarti tidak hanya kita memberikan bantuan sosial karena nggak mungkin, inflasi harus tetap rendah, daya beli terjaga, tapi juga job creation dengan upah atau salary yang baik. Itu yang akan bisa menopang konsumsi rumah tangga yang bisa tumbuh di 5,5%," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7).
Sebagai informasi, konsumsi rumah tangga selama ini berkontribusi lebih dari 50% terhadap produk domestik bruto (PDB).
Baca Juga: Anggaran Subsidi LPG 3 Kg Dipangkas, Berpotensi Timbulkan Gejolak di Masyarakat
Selain konsumsi, pemerintah juga mengincar pertumbuhan investasi mendekati 6% dan ekspor sekitar 7%.
Sri Mulyani menyebut investasi saat ini masih tumbuh rendah dan perlu didorong tiga kali lipat agar target ekonomi tercapai.
Selanjutnya: Sri Mulyani Akui Investasi Harus Tumbuh 3 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh 5,8% di 2026
Menarik Dibaca: Moms Wajib Tahu, Ini Sederet Fakta Tarik Tunai Kartu Kredit 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News