kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Bidik Pertumbuhan Konsumsi 5,5% di 2026, Sri Mulyani Soroti Pentingnya Gaji Layak


Kamis, 03 Juli 2025 / 21:56 WIB
Bidik Pertumbuhan Konsumsi 5,5% di 2026, Sri Mulyani Soroti Pentingnya Gaji Layak
Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berada pada kisaran 5,2% hingga 5,8%.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2026 berada pada kisaran 5,2% hingga 5,8%.

Untuk mencapai angka pertumbuhan ekonomi tersebut, maka dibutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga hingga 5,5% di tahun 2026.

Namun, Sri Mulyani menegaskan bahwa untuk mendorong konsumsi rumah tangga tak bisa hanya bertumpu pada bantuan sosial.

Baca Juga: Sri Mulyani Akui Investasi Harus Tumbuh 3 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh 5,8% di 2026

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas pekerjaan dan penghasilan masyarakat yang layak untuk mendorong konsumsi rumah tangga hingga mencapai 5,5%.

"Ini berarti tidak hanya kita memberikan bantuan sosial karena nggak mungkin, inflasi harus tetap rendah, daya beli terjaga, tapi juga job creation dengan upah atau salary yang baik. Itu yang akan bisa menopang konsumsi rumah tangga yang bisa tumbuh di 5,5%," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI, Kamis (3/7).

Sebagai informasi, konsumsi rumah tangga selama ini berkontribusi lebih dari 50% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

Baca Juga: Anggaran Subsidi LPG 3 Kg Dipangkas, Berpotensi Timbulkan Gejolak di Masyarakat

Selain konsumsi, pemerintah juga mengincar pertumbuhan investasi mendekati 6% dan ekspor sekitar 7%. 

Sri Mulyani menyebut investasi saat ini masih tumbuh rendah dan perlu didorong tiga kali lipat agar target ekonomi tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×