kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.742   0,00   0,00%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Sri Mulyani: Investasi Harus Tumbuh 3 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh 5,8% di 2026


Kamis, 03 Juli 2025 / 21:54 WIB
Diperbarui Kamis, 03 Juli 2025 / 22:20 WIB
Sri Mulyani: Investasi Harus Tumbuh 3 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh 5,8% di 2026
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) memberikan keterangan terkait peluncuran paket stimulus ekonomi di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/6/2025). Sri Mulyani sebut bahwa investasi atau PMTB harus tumbuh signifikan jika Indonesia ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,8% pada 2026.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan bahwa investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) harus tumbuh signifikan jika Indonesia ingin mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,8% pada 2026.

Hal ini disampaikan dalam konteks proyeksi pertumbuhan yang tertuang dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026, di mana pertumbuhan ekonomi ditargetkan berada dalam rentang 5,2% hingga 5,8%.

Dalam paparannya, Sri Mulyani memperkirakan PMTB harus tumbuh pada kisaran 5% hingga 5,9% agar pertumbuhan ekonomi pada tahun 2026 bisa tercapai.

Baca Juga: Bos Hartadinata Sandra Sunanto Lebih Suka Investasi Emas Batangan, Ini Alasannya

"PMTB atau investasi harus bisa tumbuh mendekati 6%. Ini berarti kalau triwulan 1, tadi baru 2%, harus naik 3 kali lipat untuk bisa mencapai 5,8%," ujar Sri Mulyani dalam Rapat bersama Komisi XI DPR, Kamis (3/7).

Tak hanya investasi, Sri Mulyani juga menyoroti perlunya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kisaran 5,5%. 

Untuk itu, daya beli masyarakat harus dijaga melalui stabilitas inflasi dan penciptaan lapangan kerja yang mampu memberikan penghasilan layak.

Tak hanya investasi, Sri Mulyani juga menyoroti perlunya pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kisaran 5,5%. 

Baca Juga: Menakar Ketahanan Ekonomi Indonesia di Tengah Gempuran Tekanan Global

Untuk itu, daya beli masyarakat harus dijaga melalui stabilitas inflasi dan penciptaan lapangan kerja yang mampu memberikan penghasilan layak.

"Itu yang akan bisa menopang konsumsi rumah tangga yang bisa tumbuh di 5,5%," katanya.

Sementara dari sisi perdagangan luar negeri, ekspor Indonesia harus tetap dijaga pada kisaran 6,5% hingga 6,8%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×