kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

BI yakin defisit neraca Indonesia makin berkurang


Kamis, 13 Maret 2014 / 13:47 WIB
BI yakin defisit neraca Indonesia makin berkurang
ILUSTRASI. Sebelum Beli Tiket, Begini Syarat ke Singapura Terbaru yang Perlu Anda Lengkapi


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D Martowadojo mengatakan, BI optimistis defisit transaksi neraca berjalan atau current account deficit (cad) pada tahun 2014 ini di kisaran 2,5 persen. Agus yakin, kebijakan pemerintah dan BI dapat membawa defisit tersebut lebih sempit di tahun ini.

"Jadi saya merasa kalau masih ada pandangan current account deficit masih di kisaran 3 persen dan bukan 2,5 persen, ini harus merupakan komitmen (masukan) buat kita untuk perbaiki kinerja," kata Agus di Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Selain memperkirakan defisit neraca berjalan di kisaran 2,5 persen, BI memprediksikan indeks harga konsumen (inflasi) tahun ini akan berada di kisaran 4,5 persen plus minus 1 persen. Agus juga mengatakan, perekonomian Indonesia tahun ini semakin sehat. Ini didorong dengan kebijakan fiskal dan moneter yang diterapkan.

Sepanjang tahun lalu perekonomian Indonesia mengalami turbulensi akibat perekonomian global, yang menyeret perlambatan ekonomo China, partner pasar terbesar Indonesia. Namun demikian, kuartal terakhir tahun lalu perekonomian sudah lebih baik. "BI akan meneruskan agar perekonomian Indonesia makin sehat," kata Agus.

Meskipun pada Januari lalu neraca perdagangan sedikit mengalami penurunan, namun pasar keuangan dan pasar modal Indonesia diperkirakan semakin baik. Indikasinya kata Agus, dengan semakin banyaknya modal asing langsung yang masuk ke Indonesia.

Ini, kata dia juga mencerminkan bahwa internasional masih memandang positif pasar keuangan dan pasar modal di Indonesia. Sementara itu, lembaga pemeringkat FitchRatings menyebutkan, cad Indonesia tahun ini bakal mencapai 3,1 persen, jauh lebih tinggi dibanding taksiran BI. (Estu Suryowati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×