kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.191.000   16.000   0,74%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

BI: Triwulan III, defisit transaksi berjalan turun


Jumat, 15 Agustus 2014 / 22:04 WIB
BI: Triwulan III, defisit transaksi berjalan turun
ILUSTRASI. IHSG ditutup melemah 43,77 poin atau 0,64% ke 6.813,63 pada akhir perdagangan Jumat (3/3). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan pada triwulan III-2014 akan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2014. Direktur Eksekutif Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowati menyatakan, hal ini sesuai dengan pola musimannya dan juga mulai kembalinya ekspor mineral.

Hendy bilang, permintaan domestik yang terkendali dan nilai tukar rupiah yang dalam beberapa waktu terakhir telah terdepresiasi ke arah nilai fundamentalnya, akan mengurangi impor barang dan jasa. Neraca perdagangan barang diperkirakan kembali mencatatkan surplus, sementara defisit neraca jasa, neraca pendapatan primer, akan menurun. 

"Kembali dimulainya kegiatan ekspor tembaga mentah diperkirakan akan berkontribusi positif terhadap kinerja ekspor nonmigas di tengah perkiraan pertumbuhan harga komoditas global yang kembali menurun," kata Hendy di Gedung BI, Jakarta, Jumat (15/8).

Selain itu, ekspor manufaktur juga diperkirakan akan membaik sejalan dengan terus berlanjutnya pemulihan di negara maju. Pada sisi transaksi modal dan finansial, aliran masuk modal asing pada triwulan III-2014 diperkirakan masih tetap kuat di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, terkait ekspektasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat atau Fed Fund Rate, serta meningkatnya ketegangan geopolitik di beberapa kawasan dunia.

Pada Juli 2014, terjaganya persepsi positif investor terhadap ekonomi dalam negeri telah mendorong investor asing untuk membukukan net beli pada instrumen keuangan rupiah. Hal ini utamanya pada saham dan surat utang negara (SUN).

"Bank Indonesia akan terus memonitor berbagai perkembangan baik domestik maupun eksternal yang dapat mengganggu tercapainya perbaikan kinerja transaksi berjalan dan memastikan agar dinamika perekonomian nasional berjalan dengan sehat dan berkelanjutan," ujarnya.

Lebih lanjut Hendy menambahkan, dalam jangka menengah dan jangka panjang, bank sentral berkeyakinan bahwa kinerja NPI akan semakin sehat sejalan dengan bauran kebijlakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh. Selain itu, hal ini juga ditopang oleh langkah reformasi struktural yang akan ditempuh Pemerintah, baik di sektor riil maupun di sektor migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×