Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 berada di kisaran 4,7% yoy hingga 5,5% yoy, atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2021 yang sebesar 3,69% yoy.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan didorong oleh kinerja ekspor yang mumpuni dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh reformasi struktural, termasuk hilirisasi dan penanaman modal asing (PMA) yang kemudian mendorong pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB).
“Selain itu, BI dan pemerintah akan terus memberikan stimulus untuk mendorong ekonomi kita,” ujar Perry dalam Leaders’ Insight, Senin (21/3) via video conference.
Baca Juga: BI Dinilai Belum Perlu Memupuk Cadangan Emas untuk Perkuat Cadangan Devisa
Perry menambahkan, bersama dengan pemerintah, para otoritas akan mengawal kebijakan-kebijakan yang bisa merangsang pertumbuhan ekonomi domestik.
Dalam hal ini, termasuk menyinergikan langkah-langkah percepatan vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi, penerapan Undang-Undang Cipta Kerja, serta mengarahkan industrialisasi, termasuk mendorong UMKM.
Para otoritas juga akan menjaga pergerakan harga sehingga tidak ada peningkatan inflasi yang signifikan. Terlebih, ada kondisi ketegangan geopolitik global yang bisa mempengaruhi harga-harga dan transmisinya ke pergerakan harga domestik.
Koordinasi yang dibangun ini tidak hanya memperhatikan pemulihan ekonomi dalam jangka pendek, tetapi BI menyiapkan ekonomi Indonesia bisa berdaya untuk jangka panjang, termasuk dalam mengatasi dampak luka memar dari pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News