kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI Tetap Yakin Ekonomi Domestik Dapat Tumbuh Hingga 5,5% pada 2022, Ini Penyebabnya


Selasa, 22 Maret 2022 / 09:51 WIB
BI Tetap Yakin Ekonomi Domestik Dapat Tumbuh Hingga 5,5% pada 2022, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Gubernur BI Perry Warjiyo saat Finance Central Bank Deputies (FCBD) Meetings di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12/2021).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 berada di kisaran 4,7% yoy hingga 5,5% yoy, atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada tahun 2021 yang sebesar 3,69% yoy. 

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan didorong oleh kinerja ekspor yang mumpuni dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh reformasi struktural, termasuk hilirisasi dan penanaman modal asing (PMA) yang kemudian mendorong pertumbuhan Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB). 

“Selain itu, BI dan pemerintah akan terus memberikan stimulus untuk mendorong ekonomi kita,” ujar Perry dalam Leaders’ Insight, Senin (21/3) via video conference

Baca Juga: BI Dinilai Belum Perlu Memupuk Cadangan Emas untuk Perkuat Cadangan Devisa

Perry menambahkan, bersama dengan pemerintah, para otoritas akan mengawal kebijakan-kebijakan yang bisa merangsang pertumbuhan ekonomi domestik. 

Dalam hal ini, termasuk menyinergikan langkah-langkah percepatan vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi, penerapan Undang-Undang Cipta Kerja, serta mengarahkan industrialisasi, termasuk mendorong UMKM. 

Para otoritas juga akan menjaga pergerakan harga sehingga tidak ada peningkatan inflasi yang signifikan. Terlebih, ada kondisi ketegangan geopolitik global yang bisa mempengaruhi harga-harga dan transmisinya ke pergerakan harga domestik. 

Koordinasi yang dibangun ini tidak hanya memperhatikan pemulihan ekonomi dalam jangka pendek, tetapi BI menyiapkan ekonomi Indonesia bisa berdaya untuk jangka panjang, termasuk dalam mengatasi dampak luka memar dari pandemi Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×