kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

BI: Tak ada tekanan politik turunkan BI Rate


Selasa, 17 Februari 2015 / 23:18 WIB
BI: Tak ada tekanan politik turunkan BI Rate
ILUSTRASI. Reksadana.


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan tidak ada tekanan politik terkait kebijakan penurunan suku bunga acuan (BI rate) yang baru saja dilakukan oleh Bank Indonesia.

"Tidak ada tekanan politik. Ini (penurunan BI rate) adalah hasil dari kajian Bank Indonesia," ujar Agus saat jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/2).

Sebelumnya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sempat menyebutkan tingkat suku bunga acuan (BI rate) saat ini relatif tinggi.

Jusuf Kalla mengharapkan BI rate dapat turun sehingga suku bunga perbankan dapat lebih rendah sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menuturkan, pihaknya melihat ekspektasi inflasi ke depan bisa berada di level bawah dari sasaran BI yakni 3-5%.

Selain itu, perubahan kebijakan energi yang dilakukan pemerintah juga menjadi pertimbangan Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga acuan.

"Ketika November ada kenaikan harga BBM tapo tidak dikaitkan dengan kebijakan fixed subsidy. Selain itu, sekarang kan tiap bulan pemerintah lakukan adjustment (terhadap harga BBM). Harga minyak juga turun signifikan kan," kata Mirza.

Mirza menilai, penurunan suku bunga acuan yang dilakukan saat ini masih sejalan dengan kehati-hatian Bank Indonesia untuk tetap menjaga defisit neraca transaksi berjalan dalam tingkat yang sehat.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia baru saja memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 bps, dari sebelumnya 8% menjadi 7,5%.

Bank Indonesia juga memutuskan suku bunga Deposit Facility turun 25 bps menjadi 5,5% dan Lending Facility tetap pada level 8%, berlaku efektif sejak 18 Februari 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×