kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI sebut banyak produk impor masuk lewat e-commerce, begini respons Tokopedia


Minggu, 20 Oktober 2019 / 19:59 WIB
BI sebut banyak produk impor masuk lewat e-commerce, begini respons Tokopedia
ILUSTRASI. andy.dwijayanto@kontan.co.id-Andy Dwijayanto / KONTAN. Kantor Tokopedia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memandang bahwa tantangan terbesar untuk Indonesia saat ini salah satunya adalah membanjirnya produk luar negeri yang masuk melalui e-commerce.

BI mencatat bahwa ada lima e-commerce besar yang sudah terhubung dengan BI dan sudah mewakili 80% transaksi di Indonesia, yaitu Lazada, Shopee, Bukalapak, dan Traveloka.

Baca Juga: Ingin jadi pemain digital payment nomor wahid, GoPay gencar lakukan kolaborasi

Dalam e-commerce tersebut kira-kira hanya 6% - 7% transaksi produk lokal. Sisanya, adalah produk impor, terutama dari China. Lalu, bagaimana dengan tanggapan e-commerce sendiri terkait hal itu?

Tokopedia, sebagai salah satu e-commerce besar di Indonesia, mengklaim bahwa platformnya tidak menjual barang dari luar negeri.

"Hal ini disebabkan oleh model bisnis Tokopedia adalah marketplace domestik. Oleh karena itu, tidak mungkin ada transaksi impor di e-commerce kami. Karena barang pun sudah ada di Indonesia," ujar Vice President of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak kepada Kontan.co.id, Jumat (18/10).

Nuraini menambahkan, marketplace ini ada dua macam, yaitu marketplace lintas negara dan juga marketplace domestik. Marketplace lintas negara memfasilitasi antara negara sehingga memungkinkan adanya impor dalam platform, sedangkan marketplace domestik tidak memfasilitasi transaksi antarnegara.

Baca Juga: Perbanas: Perbankan tak bisa lagi mengandalkan kredit korporasi

Hingga saat ini, Nuraini mengaku sudah ada 200 juta lebih produk lokal yang terdaftar di Tokopedia, termasuk milik kreator lokal.

Produk-produk tersebut ada yang sudah memenuhi Strandard Nasional Indonesia (SNI). Hanya saja, pihaknya tidak bisa membagikan data mengenai jumlah produk yang sudah memenuhi standard SNI.

Selain itu, Nuraini juga mengungkapkan bahwa Tokopedia akan terus berupaya untuk membantu para pedagang kecil untuk memasarkan produknya lewat platform mereka.

Baca Juga: OVO ingin layani bisnis keuangan hingga asuransi dan wealth management

Ini juga merupakan salah satu bentuk e-commerce tersebut untuk mendukung produk dalam negeri dan juga pasar dalam negeri.

Hingga saat ini, Tokopedia sudah merengkuh lebih dari 6,4 juta pedagang kecil di Indonesia untuk memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas lewat platform tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×