kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

BI: Rupiah Makin Perkasa, Didorong Aliran Modal Asing


Rabu, 18 September 2024 / 15:35 WIB
BI: Rupiah Makin Perkasa, Didorong Aliran Modal Asing
ILUSTRASI. Sepanjang September 2024, rupiah sudah menguat 0,78% dibanding akhir Agustus 2024


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyatakan kondisi nilai tukar rupiah saat ini terus menguat, didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter BI serta meningkatnya aliran masuk modal asing.

Untuk diketahui, nilai tukar rupiah tampil menguat. Di mana, rupiah ditutup di level Rp 15.335 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (18/9). Ini membuat rupiah menguat 0,78%  dibandingkan dengan posisi akhir Agustus 2024.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, penguatan rupiah ini tercatat lebih tinggi dibandingkan apresiasi mata uang regional. Misalnya saja dibandingkan Won Korea dan Rupee India yang menguat sebesar 0,32% dan 0,13%.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Stabil di Level Rp 15.335 Per Dolar AS Pada Hari Ini (18/9)

Dengan perkembangan tersebut, apabila dibandingkan dengan penutupan rupiah di akhir Desember 2023, maka rupiah terapresiasi 0,42%, lebih baik dibandingkan dengan dinamika mata uang regional seperti Rupee India dan Won Korea yang masing-masing masih mengalami depresiasi sebesar 0,66% dan 3,41%.

Ke depan, Perry optimistis nilai tukar rupiah diperkirakan terus menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta komitmen BI dalam menjaga stabilitas perekonomian.

Ke depan, seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar Rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×