Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Bank Indonesia menganggarkan dana sedikitnya Rp 3,5 triliun per tahun untuk mencetak dan mendistribusikan uang ke seluruh Indonesia. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Eko Yulianto mengungkapkan, biaya yang dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) setiap tahunnya itu, bukanlah jumlah yang sedikit.
Karena itu, bank sentral meminta kepada masyarakat, untuk bisa menjaga dan memperlakukan uang kartal dengan baik. "Pergunakan uang dengan baik, jangan dicoret, jangan bikin lusuh, karena itu bisa memperpendek umur uang. Dalam setahun untuk mencetak uang dan mendistribusikannya perlu dana lebih kurang Rp 3,5 triliun. Jadi tolong perlakukan uang dengan baik," kata Eko di Gedung BI, Jakarta, Rabu (4/2).
Eko merinci, dengan besaran dana yang dianggarkan itu, bank sentral bisa mencetak uang lebih kurang 8,3 miliar lembar uang berbagai variasi nominal atau berbagai macam pecahan uang. Eko bilang, biaya yang paling mahal diantaranya adalah untuk mencetak uang pecahan Rp 100.000.
Selain mahalnya biaya cetak uang, lanjut Eko, proses pencetakan uang juga dinilai rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Mulai dari proses pemilihan gambar pahlawan yang akan tertera dalam uang pecahan, proses desain sampai dengan proses pencetakan uang kartal, memakan waktu antara 24 bulan sampai dengan 28 bulan. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk memperlakukan uang kartal sebaik mungkin.
Eko menjelaskan, semakin tinggi nilai nominal suatu pecahan uang, maka semakin tinggi tingkat pengamanan uang tersebut. Sebab, pengamanan dalam uang kartal seperti tanda air, adanya serat fiber, benang pengaman, merupakan bentuk pengamanan agar mata uang yang asli tidak mudah untuk dipalsukan.
"Karena itu kami menghimbau peran serta masyarakat yang diharapkan menjaga kebersihan uang dengan tidak merusak uang seperti mencoret, menggambar, menggunting dan sebagainya. Sebab, rupiah adalah sebagai lambang kedaulatan negara, maka harus dipergunakan sebaik-baiknya," himbau Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News