kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI proyeksi CAD di 2014 sebesar 2,6% dari PDB


Rabu, 13 November 2013 / 19:25 WIB
BI proyeksi CAD di 2014 sebesar 2,6% dari PDB
ILUSTRASI. Promo JSM Superindo mulai 1-3 Juli 2022, jangan melewatkan diskon besar selama akhir pekan untuk belanja produk kebutuhan sehari-hari.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) optimis current account defisit (CAD) atawa defisit transaksi berjalan akan mengempis signifikan di tahun depan. Sekarang ini, pada triwulan III 2013 CAD mencapai 3,8% dari PDB atau sebesar US$ 8,4 miliar.

Direktur Eksekutif Komunikasi BI Difi Johansyah mengatakan, di tahun 2014 BI menargetkan defisit transaksi berjalan sebesar 2,6% dari PDB.

Sebelumnya, BI dan pemerintah memang telah menargetkan CAD tahun depan di bawah 3% dari produk domestik bruto.

Difi menjelaskan BI optimis defisit akan turun lantaran kenaikan BI rate alias suku bunga yang dilakukan BI secara bertahap. Terakhir, pada Selasa kemarin (12/11) sebesar 25 bps menjadi 7,5%.

Dengan BI rate dinaikkan maka konsumsi masyarakat akan menurun. Lalu, impor menurun dan defisit transaksi berjalan pun dipastikan mengecil.

"Kita dalam rute perjalanan (defisit transaksi berjalan) yang menurun," ujar Difi, Rabu (13/11).

Hingga akhir tahun ini BI menargetkan CAD di bawah 4% dengan dasar pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada keseimbangan baru atau melambat. Pertumbuhan ekonomi yang melambat ini tentu saja memiliki konsekuensi penurunan laju impor.

Ekonom Danamon Anton Gunawan menilai, defisit transaksi berjalan memang akan menurun. Hingga akhir tahun ini, menurut Anton, defisitnya akan mencapai 3,1% dari PDB.

Akibat fokus BI yang terus berpijak pada neraca transaksi berjalan, Anton melihat BI akan mentolerir pelemahan rupiah dalam rangka pendorong ekspor dan pengecilan impor. Sehingga, "rupiah akan bergerak di sekitar 11.100 hingga akhir tahun," terang Anton.

Di sisi lain, Ekonom Universitas Indonesia (UI) Lana Soelistianingsih berpendapat bisa saja defisit akan turun baik di sisa periode terakhir 2013 ataupun di 2014 kelak. Asalkan, dari sisi pemerintah bisa mengimbangi hal tersebut.

Kalau pemerintah tidak bisa mengimbangi dengan kontrol impor, penurunan CAD akan susah dilakukan. Kementerian/Lembaga harus mengerem belanja yang menguber impor. "Kalau tidak begitu yah susah," tandas Lana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×