Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Senin, (5/2) besok, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi 2017. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahun lalu itu berada di kisaran 5,1%.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pertumbuhan 5,1 % (yoy) pada 2017 ini mengindikasikan pemulihan perekonomian terus berlanjut setelah melewati fase perlambatan.
Sebagai catatan, pada 2015 lalu, perekonomian Indonesia mampu tumbuh 4,79%. Kemudian, mendaki menjadi 5,02% di 2016. "Bahwa tren pertumbuhan tiga tahun ini adalah pemulihan," kata Agus di kantornya, Jumat (2/2).
Agus mengatakan, pertumbuhan ekonomi 2017 itu tidak terlepas dari meningkatnya ketahahan fundamental perekonomian Indonesia. Hal itu terlihat dari inflasi yang terjaga di 3,61% (yoy), surplus neraca pembayaran yang berlanjut menjadi US$ 11 miliar dan stabilitas kurs rupiah yang terjaga.
“Kami juga lihat defisit transaksi berjalan 2017 di US$ 17 miliar. Jadi, defisit transaksi berjalan 2017 ada di bawah dua persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 1,8 persen PDB," ujar Agus.
Jika prediksi BI ini jitu, pertumbuhan ekonomi di kuartal IV setidaknya mencapai 5,32% atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 4,94%. Tercatat, pada tahun ini realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I, II, dan III masing-masing sebesar 5,01%, 5,01%, dan 5,06%.
Tahun 2018 sendiri, bank sentral memperkirakan ekonomi akan tumbuh lebih baik lagi, yakni di kisaran 5,1% hingga 5,5%. Hal ini seiring membaiknya perekonomian global di mana Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan proyeksinya menjadi 3,9 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News