kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BI prediksi laju ekonomi kuartal II hanya 4,93%


Sabtu, 30 Juli 2016 / 15:17 WIB
BI prediksi laju ekonomi kuartal II hanya 4,93%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 hanya sebesar 4,93%. Angka itu terpaut tipis dengan realisasi pertumbuhan di kuartal I 2016, yaitu 4,92%.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi itu merupakan hasil kajian BI. Jika prediksi itu tepat, maka pertumbuhan ekonomi selama semester pertama tahun ini hanya 4,93%.

"Kami perkirakan di kuartal ketiga pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2%, sehingga sepanjang tahun 2016 pertumbuhan Indonesia di 5,09%," katanya, Jumat (29/7).

Menurut Agus, prediksi BI itu masih sejalan dengan kisaran target pertumbuhan 5%-5,4%. Namun Agus enggan menjelaskan lebih rinci faktor-faktor yang mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi di kuartal II dan II tersebut.

Agus menambahkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi versi BI sepanjang 2016 itu belum memperhitungkan dampak kebijakan pengampunan pajak. Menurut Agus, jika kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty sukses, pertumbuhan ekonomi, terutama di tahun 2017 berjalan lebih kencang.

Dengan catatan dana repatriasi dari tax amnesty mengalir ke sektor produktif. "Tapi kalau hanya mengendap di perbankan, tidak akan optimal. Itu malah akan membuat BI menjaga agar dana yang tersedia di masyakarat tidak berlebihan. Kalau berlebihan justru bisa membuat tekanan inflasi dan itu jadi berat bagi ekonomi kita," tambahnya.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung menambahkan, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2016 membaik walaupun terbatas. Konsumsi rumah tangga membaik, tercermin dari penjualan eceran yang tumbuh positif menjelang Hari Raya Idul Fitri. Penjualan mobil juga meningkat.

Sementara itu pertumbuhan investasi, khususnya non-bangunan, belum menunjukkan perbaikan signifikan di tengah tingginya belanja modal dan barang pemerintah. Dari sisi eksternal, ekspor diperkirakan masih lemah, meskipun beberapa komoditas mulai mengalami peningkatan.

Juda memperkirakan jika hasil tax amnesty mengalir ke sektor riil, akan menambah pertumbuhan ekonomi sebesar 2%-3% tahun ini. Prediksi BI lebih rendah dari perkiraan pemerintah. Pemerintah sebelumnya yakin target pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini sebesar 5,2% tercapai.

Pada semester I 2016, pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi 5%, sedangkan semester II 2016 mencapai 5,3%.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara bilang, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi semester II 2016, pemerintah akan menggenjot belanja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×