Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 bisa lebih rendah dari perkiraan semula. Sebelumnya, BI memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun 2020 akan berada di kisaran minus 1% hingga 2%.
Meski memang lebih rendah dari perkiraan semula, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sejumlah indikator pada Desember 2020 menunjukkan perbaikan yang terus berlangsung.
“Seperti aktivitas ekspor dan impor yang meningkat, PMI manufaktur yang membaik, serta ekspektasi penjualan dan konsumen yang masih tetap baik,” kata Perry, Kamis (21/1).
Kemudian, Perry optimistis perekonomian akan semakin membaik di tahun 2021. Perkiraannya, pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di kisaran 4,8% hingga 5,8%.
Baca Juga: BI tahan suku bunga, IHSG bergerak fluktuatif hari ini, Kamis (21/1)
Ini seiring dengan program vaksinasi nasional yang telah dimulai pada awal Januari 2021. Namun, meski memang sudah ada vaksinasi, Perry berharap semua masyarakat Indonesia tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menekan kasus Covid-19 yang makin tinggi.
Selain vaksinasi, pemulihan ekonomi nasional juga ditopang oleh lima langkah kebijakan yakni pembukaan sektor-sektor produktif dan aman secara nasional maupun di masing-masing daerah.
Kemudian akselerasi stimulus fiskal, penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran, serta berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial.
Upaya lain yang mendorong perekonomian adalah percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya terkait pengembangan UMKM.
Selanjutnya: BI yakin The Fed masih pertahankan suku bunga rendah dan kebijakan likuiditas longgar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News