CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BI: Pertumbuhan ekonomi 2020 bisa lebih rendah dari perkiraan


Kamis, 21 Januari 2021 / 17:54 WIB
BI: Pertumbuhan ekonomi 2020 bisa lebih rendah dari perkiraan
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta, Kamis (17/9/2020).


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 bisa lebih rendah dari perkiraan semula. Sebelumnya, BI memperkirakan perekonomian Indonesia di tahun 2020 akan berada di kisaran minus 1% hingga 2%.

Meski memang lebih rendah dari perkiraan semula, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sejumlah indikator pada Desember 2020 menunjukkan perbaikan yang terus berlangsung.

“Seperti aktivitas ekspor dan impor yang meningkat, PMI manufaktur yang membaik, serta ekspektasi penjualan dan konsumen yang masih tetap baik,” kata Perry, Kamis (21/1).

Kemudian, Perry optimistis perekonomian akan semakin membaik di tahun 2021. Perkiraannya, pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh di kisaran 4,8% hingga 5,8%.

Baca Juga: BI tahan suku bunga, IHSG bergerak fluktuatif hari ini, Kamis (21/1)

Ini seiring dengan program vaksinasi nasional yang telah dimulai pada awal Januari 2021. Namun, meski memang sudah ada vaksinasi, Perry berharap semua masyarakat Indonesia tetap mematuhi protokol kesehatan untuk menekan kasus Covid-19 yang makin tinggi.

Selain vaksinasi, pemulihan ekonomi nasional juga ditopang oleh lima langkah kebijakan yakni pembukaan sektor-sektor produktif dan aman secara nasional maupun di masing-masing daerah.

Kemudian akselerasi stimulus fiskal, penyaluran kredit perbankan dari sisi permintaan dan penawaran, serta berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial.

Upaya lain yang mendorong perekonomian adalah percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya terkait pengembangan UMKM.

Selanjutnya: BI yakin The Fed masih pertahankan suku bunga rendah dan kebijakan likuiditas longgar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×