kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

BI perkirakan inflasi tahunan sebesar 7,8%


Minggu, 02 Maret 2014 / 14:54 WIB
BI perkirakan inflasi tahunan sebesar 7,8%
ILUSTRASI. Dua mahasiswa Univerisas Airlangga Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu, dipanggil FBI untuk menjelaskan teknis membongkar pembobolan data.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat inflasi tahunan alias year on year (yoy) di Februari 2014 mencapai 7,8%. Hasil ini sesuai dengan perkiraan BI yang melihat secara tahunan inflasi akan di bawah 8%.

Berdasarkan pantauan BI di minggu ketiga Februari, terjadi inflasi sebesar 0,28%. Karena itu, otoritas moneter melihat inflasi di Februari akan relatif rendah dan di bawah 0,5%.

Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ada tiga faktor yang menyebabkan inflasi Februari.

Pertama, dampak banjir. Namun dampak banjir ini tidak besar terhadap kenaikan harga pangan. "Kecuali untuk beras. Yang lain terkendali," ujar Perry akhir pekan lalu.

Kedua, dampak pelemahan rupiah. Nilai mata uang garuda terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang loyo menyumbang inflasi Februari.

Ketiga, ekspektasi inflasi ke depan memang terkendali. Inilah yang kemudian, menurut Perry, menjadi alasan inflasi di bulan kedua 2014 akan relatif rendah.

Pada Januari 2014 tercatat inflasi sebesar 1,07%. Inflasi Januari relatif tinggi akibat pengaruh banjir, kenaikan tarif gas elpiji 12 kilogram dan depresiasi rupiah. Hingga akhir tahun, BI menargetkan inflasi akan berada di kiaran 4,5% plus minus satu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×