kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.220   131,42   1,62%
  • KOMPAS100 1.141   22,21   1,98%
  • LQ45 818   21,33   2,68%
  • ISSI 289   3,24   1,14%
  • IDX30 428   12,38   2,98%
  • IDXHIDIV20 486   16,20   3,45%
  • IDX80 127   2,58   2,08%
  • IDXV30 134   1,20   0,90%
  • IDXQ30 136   4,61   3,51%

BI Perkirakan Deflasi Februari 2022 Sebesar 0,05%, Ini Penyumbangnya


Minggu, 27 Februari 2022 / 13:05 WIB
BI Perkirakan Deflasi Februari 2022 Sebesar 0,05%, Ini Penyumbangnya
ILUSTRASI. BI memperkirakan terjadi deflasi pada Februari 2022. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan terjadi penurunan harga (deflasi) pada bulan Februari 2022. 

Berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu IV Februari 2022, deflasi pada bulan laporan diperkirakan sebesar 0,05% mom. 

“Sehingga secara tahun kalender, inflasi tercatat 0,51% ytd dan secara tahunan sebesar 2,02% yoy,” ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya Jumat (25/2). 

Erwin mengatakan, penyumbang utama deflasi pada Februari 2022 yaitu komoditas telur ayam ras yang turun harga 0,12% mom dan harga minyak goreng yang turun 0,11% mom. 

Kemudian ada juga komoditas daging ayam ras yang turun 0,10% mom, cabai rawit turun 0,05% mom, serta jeruk dan angkutan udara yang masing-masing mencatat penurunan harga 0,01% mom. 

Baca Juga: Harga Bahan Pangan Jelang Puasa Naik, Pemerintah Perlu Antisipasi

Sebaliknya, masih ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga (inflasi) sehingga menghambat laju deflasi, antara lain bawang merah yang naik 0,06% mom, serta tomat dan sabun detergen bubuk/cair yang masing-masing naik 0,02% mom. 

Kemudian, ada juga komoditas yang mengalami peningkatan harga seperti beras, daging sapi, tempe, cabai merah, emas perhiasan, dan rokok kretek filter yang masing-masing meningkat 0,01% mom. 

Ke depan, BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesai dari waktu ke waktu. 

Tak hanya itu, BI akan memperkokoh langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh, untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×