Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah tengah berupaya meningkatkan devisa dari pariwisata. Langkah ini diambil BI sebagai upaya untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, selain menurunkan defisit CAD, tujuan peningkatakan pemasukan devisa dari pariwisata tersebut adalah untuk menambah suplai dalam negeri dan menstabilkan nilai tukar rupiah.
Hal itu dikatakan Perry saat melakukan media briefing terkait upaya mendorong penerimaan devisa pariwisata di kantornya, Senin (18/3).
Tahun ini bank sentral menargetkan devisa pariwisata mencapai US$ 17,6 miliar. Target tersebut meningkat dari realisasi tahun lalu yang sebesar US$ 16 miliar. Kendati turun dari target awal yang ditetapkan US$ 20 miliar. Penurunan target ini berkaca dari realisasi tahun lalu.
Selain itu, upaya peningkatan devisa pariwisata ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab sektor yang bergerak di pariwisata cukup luas. Antara lain penerbangan, restoran, penginapan serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Luasnya sektor usaha yang terdampak diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja. "Dan ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat kita," ujar Perry.
Sehingga, dalam strategi yang akan dilakukan pemerintah, Perry menjelaskan tetap bergerak dalam koridor 3A yakni Aksesisbilitas, Atraksi dan Amenitas dan 2P yaitu Promosi dan Pelaku Pariwisata.
Tahun lalu CAD mencapai US$ 31,1 miliar atau mengalami defisit setara 2,98% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan tahun ini pemerintah menargetkan CAD dikisaran 2,5% dari PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News