kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

BI: peningkatakan devisa pariwisata dapat tekan defisit transaksi berjalan


Senin, 18 Maret 2019 / 17:03 WIB
BI: peningkatakan devisa pariwisata dapat tekan defisit transaksi berjalan


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah tengah berupaya meningkatkan devisa dari pariwisata. Langkah ini diambil BI sebagai upaya untuk menurunkan defisit neraca transaksi berjalan alias current account deficit (CAD).

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, selain menurunkan defisit CAD, tujuan peningkatakan pemasukan devisa dari pariwisata tersebut adalah untuk menambah suplai dalam negeri dan menstabilkan nilai tukar rupiah.

Hal itu dikatakan Perry saat melakukan media briefing terkait upaya mendorong penerimaan devisa pariwisata di kantornya, Senin (18/3).

Tahun ini bank sentral menargetkan devisa pariwisata mencapai US$ 17,6 miliar. Target tersebut meningkat dari realisasi tahun lalu yang sebesar US$ 16 miliar. Kendati turun dari target awal yang ditetapkan US$ 20 miliar. Penurunan target ini berkaca dari realisasi tahun lalu.

Selain itu, upaya peningkatan devisa pariwisata ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebab sektor yang bergerak di pariwisata cukup luas. Antara lain penerbangan, restoran, penginapan serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Luasnya sektor usaha yang terdampak diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja. "Dan ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat kita," ujar Perry.

Sehingga, dalam strategi yang akan dilakukan pemerintah, Perry menjelaskan tetap bergerak dalam koridor 3A yakni Aksesisbilitas, Atraksi dan Amenitas dan 2P yaitu  Promosi dan Pelaku Pariwisata.

Tahun lalu CAD mencapai US$ 31,1 miliar atau mengalami defisit setara 2,98% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sedangkan tahun ini pemerintah menargetkan CAD dikisaran 2,5% dari PDB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×