kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI pangkas bunga acuan jadi 4,25%, ekonom Danamon: Masih ada ruang penurunan 0,25%


Kamis, 18 Juni 2020 / 17:27 WIB
BI pangkas bunga acuan jadi 4,25%, ekonom Danamon: Masih ada ruang penurunan 0,25%
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Juni 2020. 

Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana melihat, bank sentral masih memiliki ruang bagi kebijakan moneter yang akomodatif. Hal ini disebabkan oleh paritas suku bunga yang masih menarik di antara negara sejawat. 

"Dengan penurunan suku bunga acuan pada hari ini, suku bunga riil masih relatif tipis bila dibandingkan dengan negara-negara emerging market lainnya," kata Wisnu kepada Kontan.co.id, Kamis (18/6). 

Baca Juga: Gubernur BI: Rupiah masih undervalued dan berpotensi terus menguat atas dolar AS

Dengan pertimbangan tersebut, Wisnu memandang kalau bank sentral masih punya ruang untuk pelonggaran moneter lebih lanjut, dengan memangkas suku bunga acuan lagi sebesar 25 bps hingga akhir tahun ini. 

Sebagai tambahan informasi, selain memangkas suku bunga acuan, BI juga kembali menurunkan suku bunga deposit facility sebesar 25 basis poin ke 3,5% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps ke 5,00%.

Keputusan tersebut konsisten dengan upaya BI dalam menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pemulihan ekonomi di era Covid-19. BI pun melihat masih ada ruang penurunan suku bunga acuan seiring dengan rendahnya tekanan inflasi, terjaganya stabilitas eksternal, serta urgensi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. 

Tak hanya dalam suku bunga acuan, BI juga akan hadir untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah serta menyuntik likuiditas lewat quantitative easing (QE). Selain itu, ada juga jasa giro yang diberikan pada bank yang memenuhi kewajiban GWM dalam rupiah baik secara harian dan rata-rata sebesar 1,5% per tahun. 

Selain itu, BI juga berkomitmen untuk menjaga stabilitas makroekonomi, sistem keuangan, dan pemulihan ekonomi nasional dengan pendanaan APBN lewat pembelian SBN di pasar perdana, maupun menyediakan likuiditas bagi perbankan untuk kelancaran program restrukturisasi kredit dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional. 

Baca Juga: BI Pangkas Suku Bunga Acuan untuk Kali Ketiga, ke Depan Masih Ada Ruang Penurunan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×