Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setelah deflasi yang terjadi pada bulan Januari sebesar 0,24%, kali ini neraca dagang Januari berpotensi untuk bisa surplus. Bank Indonesia (BI) memperkirakan impor yang turun menyebabkan neraca dagang bisa berkelanjutan untuk surplus.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Moneter BI Juda Agung mengatakan impor minyak masih mengalami penurunan pada bulan Januari. "Penurunan harga minyak cukup membantu perbaikan neraca dagang," ujar Juda kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Mengenai berapa persisnya besaran surplus neraca dagang Januari, dirinya masih belum bisa menjelaskan lebih lanjut karena masih dalam proses penghitungan.
Sekedar gambaran, impor minyak yang turun karena harga minyak yang drop sudah terjadi sejak bulan November 2014 lalu.
Impor migas pada bulan November 2014 tercatat US$ 3,48 miliar atau turun 2,92% dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$ 3,58 miliar. Pada bulan Desember pun, impor migas kembali turun 2,4% ke level US$ 3,39 miliar.
Inilah yang kemudian, selain karena ekspor non migas yang melejit, menjadi salah satu pendorong neraca dagang Desember bisa surplus tipis US$ 186,8 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News