Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Desember 2014 terjadi surplus neraca dagang sebesar US$ 186,8 juta. Total neraca perdagangan Januari-Desember 2014 tercatat defisit US$ 1,89 miliar.
Kepala BPS Suryamin mengatakan neraca migas pada bulan Desember tercatat defisit US$ 1,04 miliar. Defisit hasil minyak menjadi penyebab defisit migas terbesar yaitu sebesar US$ 1,99 miliar. Sementara untuk neraca non migas masih mencatat surplus sebesar US$ 1,22 miliar.
"Defisit tahun 2014 secara akumulasi turun tajam dibanding defisit pada Januari-Desember 2013 yang sebesar US$ 4,08 miliar," ujar Suryamin dalam konferensi persnya di Jakarta, Senin (2/2).
Ia menjelaskan, ekspor pada bulan Desember 2014 tercatat US$ 14,62 miliar atau naik 7,38% dibanding November 2014. Baik ekspor migas dan non migas masing-masing tercatat naik 11,7% menjadi US$ 2,35 miliar dan naik 6,59% menjadi US$ 12,27 miliar.
Apabila dibanding Desember tahun 2013, nilai ekspor US$ 14,62 miliar turun 13,83%. Secara total sepanjang tahun 2014 tercatat kinerja ekspor Indonesia sebesar US$ 176,29 miliar.
Sementara itu, untuk impor terjadi kenaikan 2,8% menjadi US$ 14,43 miliar bila dibanding November 2014. Impor yang naik ini diakibatkan impor non migas yang naik dari US$ 10,57 miliar pada bulan November menjadi US$ 11,05 miliar pada bulan Desember Sedangkan untuk impor migas sendiri turun dari US$ 3,47 miliar menjadi US$ 3,39 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News