Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli
Sementara, posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) Indonesia meningkat menjadi US$ 365,3 miliar atau naik 0,4% dibandingkan posisi kuartal sebelumnya US$ 363,8 miliar.
Peningkatan posisi AFLN ditopang kenaikan aset investasi lainnya terutama peningkatan simpanan penduduk di luar negeri, serta peningkatan cadangan devisa antara lain berasal dari penerimaan devisa migas dan penerimaan valas lainnya.
Baca Juga: Makin tergeser, HMSP masih masuk daftar 10 emiten dengan market cap terbesar
Kendati begitu, BI mencatat, semua komponen PII mengalami kewajiban neto sepanjang kuartal-III 2019, kecuali cadangan devisa.
Sejauh ini, BI menilai perkembangan PII Indonesia hingga kuartal III-2019 tergolong sehat. Hal tersebut tercermin dari struktur kewajiban neto PII Indonesia yang masih didominasi oleh instrumen berjangka panjang.
Dus, BI bakal tetap mewaspadai risiko kewajiban neto PII terhadap perekonomian. BI meyakini kinerja PII Indonesia ke depan akan semakin baik seiring dengan terjaganya stabilitas perekonomian dan berlanjutnya pemulihan ekonomi Indonesia, didukung oleh konsistensi dan sinergi bauran kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan reformasi struktural.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News