Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan selama tiga kali dalam tahun 2022. Kenaikan suku bunga acuan tercatat total 125 basis poin (bps). Sehingga posisi suku bunga acuan hingga hari ini, berada di level 4,75%.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyebut, kenaikan suku bunga acuan ini untuk menjangkar ekspektasi inflasi. Pasalnya, saat ini baik inflasi inti maupun umum terus mendaki yang mencerminkan mulai naiknya permintaan.
Namun, Erwin menegaskan, kenaikan suku bunga acuan ini tak hanya semata-mata untuk menjangkar inflasi.
“Kenaikan suku bunga acuan kemarin ini juga ditujukan untuk hal lain, yaitu kestabilan nilai tukar rupiah di tengah perkasanya dolar Amerika Serikat (AS),” terang Erwin saat ditemui Kontan.co.id, Selasa (1/11) di Jakarta Selatan.
Baca Juga: Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Menembus Rp 16.000 Per Dolar AS
Bila mengutip pernyataan Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Rapat Dewan Gubernur BI bulan lalu, Perry menyebut indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama (DXY) mencapai level tertingginya 114,76 pada 28 September 2022. Per 19 Oktober 2022, indeks ini menurun tetapi masih tinggi di level 112,98 dan menguat 18,01% ytd.
Nilai tukar rupiah juga masih melempem. Hitungan BI, rupiah hingga 19 Oktober 2022 sudah melemah 8,03% ytd.
Namun, dengan langkah yang sudah dilakukan oleh BI, nilai tukar rupiah tak jatuh terlalu dalam. Pasalnya, bila dibandingkan dengan kenaikan DXY, pelemahan rupiah ini lebih rendah. Pun bila dibandingkan dengan pelemahan nilai tukar negara lain, Indonesia masih cukup landai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News