kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

BI intervensi rupiah di pasar spot dan DNDF agar tidak melemah terlalu dalam


Jumat, 12 Juni 2020 / 15:26 WIB
BI intervensi rupiah di pasar spot dan DNDF agar tidak melemah terlalu dalam
ILUSTRASI. adinda.mustami - Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah (Tengah) saat konferensi pers di kantornya, Senin (20/8)


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adinda Ade Mustami

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Nilai tukar rupiah, kembali mengalami pelemahan pada Jumat (12/6) hari ini. Bank Indonesia (BI) pun melakukan intervensi untuk menahan pelemahan nilai tukar agar tidak terlalu dalam.

Rupiah spot ditutup pada level Rp 14.133 per dollar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan Jumat (12/6), melemah 0,80% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.020 per dolar AS.

Baca Juga: Rupiah ditutup melemah 0,80% ke Ro 14.133 per dolar AS pada Jumat (12/6)

"Hari ini BI melakukan stabilisasi di pasar spot dan DNDF (Domestic Non Delivery Forward) untuk memastikan rupiah tidak melamah terlalu tajam," kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah, Jumat (12/6). Namun, ia tak menyebutkan besaran intervensi yang dilakukan bank sentral.

Meski demikian, Nanang optimistis, pelemahan nilai tukar hanya bersifat sementara. Sebab, nilai tukar rupiah saat ini masih berada dalam kondisi undervalued.

Baca Juga: BI: Pelemahan nilai tukar rupiah seharusnya bersifat sementara

"Rupiah seharusnya masih memiliki ruang menguat sesuai fundamentalnya" tambah Nanang.

Hal tersebut sejalan dengan defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) yang diperkirakan melandai. BI memperkirakan, neraca perdagangan bulan Mei akan mengalami surplus signifikan. 

Sehingga, CAD sepanjang tahun ini diperkirakan akan menurun menjadi di bawah 2% terhadap produk domestik bruto (PDB), dari perkiraan sebelumnya di kisaran 2,5%-3% terhadap PDB.  

Selain itu, inflasi akan terjaga sangat rendah. "Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas rupiah dengan melakukan stabilisasi  di pasar spot dan menyediakan likuiditas DNDF,dan juga di pasar obligasi bila terjadi pelepasan SBN oleh investor asing dalan skala besar," tandas Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×