Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) masih memberikan guyuran likuiditas atau quantitative easing (QE) bagi perbankan di tahun 2021. Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut, hingga 16 Februari 2021, BI sudah melakukan QE sebesar Rp 23,81 triliun.
“Kondisi likuiditas di perbankan dan pasar keuangan yang tetap longgar, sejalan dengan kebijakan moneter akomodatif BI dan sinergi dengan kebijakan fiskal untuk dorong pemulihan ekonomi nasional,” ujar Perry, Kamis (18/2) via video conference.
Pada 2020 sendiri, BI telah melakukan QE sebesar Rp 726,6 triliun atau setara dengan 4,69% dari produk domestik bruto (PDB), dan merupakan yang terbesar dari negara sebaya.
Baca Juga: Usai pangkas bunga, Gubernur BI: Ruang penurunan suku bunga ke depan makin terbatas
QE ini terdiri dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder sebesar Rp 166,2 triliun, term-repo dan FX Swap senilai Rp 289,6 triliun.
Kemudian, pelonggaran juga didorong oleh penurunan giro wajib minimum (GWM) Rupiah 300 basis poin (bps) dengan likuidiitas sebesar Rp 155 triliun, juga tidak mengenakan tambahan giro untuk RIM dengan likuiditas sebesar Rp 15,8 triliun.
Dengan demikian, dari tahun 2020 hingga minggu kedua Februari 2021, BI sudah menambah likuiditas sebesar Rp 750,38 triliun atau setara 4,86% PDB.
Selanjutnya: BI pangkas suku bunga, ini kata bos BRI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News