Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, saat ini BI telah mengantongi surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 1.450 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, SBN yang dimiliki BI akan digunakan untuk operasi moneter.
"SBN yang dimiliki BI sebesar Rp 1.450 triliun dan tentu saja akan kami gunakan untuk operasi moneter," tutur Perry saat menjawab pertanyaan media, belum lama ini.
Baca Juga: Bos BI: Sebagian Dana Burden Sharing Digunakan untuk Biayai Subsidi Jaga Inflasi
Operasi moneter yang dilakukan BI salah satunya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Terlebih, pada saat ini masih ada ketidakpastian yang menyelimuti global.
Namun, Perry tetap optimistis nilai tukar rupiah akan menguat atau mengalami apresiasi. Ini juga dengan langkah yang dilakukan oleh BI, yaitu operation twist.
Operasi ini dilakukan dengan menjual SBN jangka pendek untuk menaikkan imbal hasil SBN jangka pendek. Dengan demikian, investor asing akan masuk.
Langkah ini terbukti. Sejak Desember 2022 hingga Januari 2023, Perry mencatat sudah ada arus modal asing masuk sekitar US$ 4,6 miliar.
Baca Juga: Gubernur BI Beberkan Dua Skenario Titik Tengah Pertumbuhan EkonomI Indonesia di 2023
Perry mengatakan dirinya tidak menjual SBN jangka panjang karena ia melihat para investor sudah mulai masuk ke SBN jangka panjang.
"Itu yang dilakukan dengan SBN yang ada. Memancing arus modal asing masuk, dengan demikian rupiah akan mengalami apresiasi," tandas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News